TEMPO.CO, Wina - Hasil pemilihan calon anggota legislatif di Austria menempatkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebagai pemenang. Panitia Pemilihan Luar Negeri Wina melaksanakan penghitungan tahap terakhir terhadap surat suara yang dikirim melalui pos. Dari 357 surat suara yang dikirim ke pemilih, sebanyak 168 suara kembali. Hal ini membuat total suara yang digunakan di Austria adalah 381, dari total 742 daftar pemilih tetap.
Duta Besar Indonesia untuk Austria Rachmat Budiman menyatakan tingkat partisipasi sebesar 51 persen itu menunjukkan antusiasme warga Indonesia di Austria cukup signifikan. "Mereka memilih dengan keinginan untuk melihat Indonesia yang lebih baik," kata Rachmat kepada Tempo seusai penghitungan suara di KBRI Wina, Selasa, 15 April 2014. (Baca:PDI Perjuangan Juara Pemilu di Singapura)
Dari 168 suara yang masuk, PDI Perjuangan mendominasi dengan 76 suara (45 persen), diikuti PKS 19 suara (11 persen), Partai Gerindra 15 suara (9 persen), dan Partai Demokrat 11 suara (6 persen). Sisanya adalah PAN 8 suara, Partai Golkar 6 suara, Partai NasDem 4 suara, Hanura 3 suara, PPP 2 suara, dan PKPI 1 suara. Sedangkan PKB dan PBB tidak mendapatkan suara.
Pemilihan lewat pos ini diwarnai kejadian unik, yakni seorang pemilih menusuk PDI Perjuangan dan menggunting kertas suara hanya sebesar kotak partai. Kontan hal ini memancing tawa sekitar 20 warga Indonesia yang hadir menyaksikan rekapitulasi akhir suara pemilihan. "Wah, ini orangnya terlalu kreatif," kata seorang warga.(Baca:Ruhut: Demokrat Puas Raih 10 Persen )
Dengan hasil penghitungan suara melalui pos ini, maka secara keseluruhan PDI Perjuangan mendominasi dengan total 172 suara (45 persen), setelah ditambah hasil pemilihan langsung di tempat pemungutan suara pada 5 April lalu.
Secara individu, calon legislatif yang paling banyak memperoleh suara adalah Taufik Ramlan Wijaya dari PKS sebanyak 33 suara. Lalu diikuti oleh Kastorius Sinaga (Partai Demokrat) dan Hidayat Nur Wahid (PKS) masing-masing 12 suara, dan Masinton Pasaribu (PDI Perjuangan) 11 suara.
Rachmat optimistis tingkat partisipasi warga Indonesia di Austria akan meningkat pada pemilihan presiden mendatang. "Warga akan lebih antusias memilih presiden," ujarnya. Namun satu hal yang menjadi tantangan, kata Rachmat, adalah waktu pemilihan presiden yang bersamaan dengan libur musim panas. "Memang mereka bisa memilih di mana saja, tapi partisipasi di Austria bisa turun," ucapnya. (Baca: PDIP Masih Berharap Lewati 20 Persen Suara )
TITO SIANIPAR (WINA)
Terpopuler:
MH370 Dibajak, Ini Penjelasan Jurnalis Afganistan
Jokowi Sibuk, Ahok Sakit, Siapa Pegang Jakarta?
Soal Century, Ini Jawaban Sri Mulyani di Pansus