TEMPO.CO, Pamekasan - Ratusan pendukung calon legislator Partai Bulan Bintang, Muhammad Tamyiz, memblokir jalan nasional di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Rabu, 16 April 2014. Akibatnya, jalur Pamekasan menuju daerah lainnya di Pulau Madura hingga ke Surabaya macet total.
Aksi blokir jalan itu digelar karena massa kecewa terhadap Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Pamekasan yang tidak menggubris tuntutan mereka, yaitu menggelar penghitungan ulang suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 6 dan 7 serta TPS 8 di Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan. (Baca: Kantor Panwas Pamekasan Dikepung Massa Caleg)
Massa menduga terjadi kecurangan karena di dua TPS, yakni TPS 6 dan 7, seluruh suara pemilih diraih caleg nomor urut 1 dari Partai Bulan Bintang, Bahrullah. "Padahal di TPS itu kami mencoblos Tamyiz, tapi ke mana suara kami?" kata Taufik, seorang pendukung Tamyiz.
Sebelum memblokir jalan, massa sempat mencoba menerobos barikade polisi yang menjaga kantor Panwaslu Pamekasan. Namun, karena tidak berhasil, massa melakukan pemblokiran jalan. "Kami tidak akan pulang sampai tuntutan dikabulkan," ujar Taufik. (Baca: Surat Suara Tertukar, Pemilu di Pamekasan Kacau)
Situasi yang sempat memanas itu akhirnya reda setelah anggota Panwaslu Pamekasan, Sapto Wahyono, menemui massa. Dia mengatakan pihaknya telah meminta KPU Pamekasan untuk mendatangkan ketua dan anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di tiga TPS tersebut, juga Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Potoan Laok dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Palengaan.
Menurut Sapto, petugas KPPS, PPS, maupun PPK harus dimintai klarifikasi berkaitan dengan dugaan kecurangan di tiga TPS itu. "Saya mohon Bapak-bapak bersabar," ujar Sapto sembari meminta massa tenang.
Hingga berita ini ditulis, massa masih mengepung kantor Panwaslu Pamekasan dan memblokir jalan.
MUSTHOFA BISRI
Terpopuler:
Jakarta Raih Peringkat Pertama Kota di Negara Berkembang
Atut Ancam Ungkap Aliran Duit ke Rano Karno
Koalisi PDIP-NasDem, Pasar Bereaksi Positif