TEMPO.CO , Bandung - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengatakan sama sekali tidak ada agenda politik saat mengunjungi Bandung, Kamis, 17 April 2014. Setelah menemui Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dia mengklaim hanya membahas konsep tata kota.
Juga, kedatangannya ke gedung Rektorat Institut Teknologi Bandung, menurut Jokowi, hanya memperpanjang tanda tangan nota kesepahaman tata letak kota. "Ndak-ndak, ndak ada copras-capres di sini," kata Jokowi di Rektorat ITB, Kamis, 17 April 2014.
"Iya, benar, hanya membahas soal kota saja, ndak ada politik-politikan," ujarnya. Jokowi mengatakan tenggat kedaluwarsa penandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan ITB soal Jakarta Smart City berakhir Juni 2013. Namun, karena kesibukannya, perpanjangan kontrak kerja sama baru bisa berlangsung saat ini. (Baca: Batal Kuliah Umum di ITB, Jokowi: Jaga Suasana)
Rektor ITB Akhmaloka berpendapat senada. Menurut dia, jadwal penandatanganan nota kesepahaman tentang tata letak kota dengan ITB baru bisa berlangsung karena mencocokkan jadwal sang gubernur yang sibuk. "Jadwal Pak Gubernur kan sibuk, jadi baru bisa sekarang dilakukan," kata Akhmaloka. "Beda dengan jadwal rektor yang tidak sesibuk gubernur." (Baca: ITB: Kedatangan Jokowi Bukan Manuver Politik)
Setelah bertemu dengan Ridwan dan Akhmaloka, sejatinya Jokowi akan memberi kuliah umum di Aula Timur, ITB. Namun setelah penandatanganan kerja sama dilakukan di Rektorat ITB yang terletak di Jalan Taman Sari, Jokowi yang hendak memasuki gerbang kampus di Jalan Ganeca dihalau ratusan mahasiswa. Mereka menolak Jokowi karena menganggap kunjungan itu agenda kampanye terselubung. Mereka meminta kampus sebagai tempat netral dari kegiatan politik.
REZA ADITYA
Berita Lainnya:
Persib vs Persija, Jokowi: Urusan Ridwan dan Saya
ITB: Kedatangan Jokowi Bukan Manuver Politik
Jokowi Bandingkan Bus Hibah DKI dengan Bandung