TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya Fadel Muhammad mengatakan masih ada kemungkinan partainya mendukung calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo alias Jokowi. Menurut dia, dukungan tersebut masih bisa diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional Golkar. "Semuanya masih cair," katanya setelah menghadiri deklarasi koalisi yang dipimpin PDI Perjuangan di Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 14 Mei 2014.
Kedatangan Fadel ke kantor DPP PDI Perjuangan Lenteng Agung ternyata tanpa undangan resmi. Ia hanya diundang salah satu televisi swasta sebagai pembicara. "Ada undangan sebagai pribadi," katanya.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pidato deklarasinya mengingatkan agar bangunan koalisi PDI Perjuangan, PKB, dan NasDem berhati-hati karena banyak partai yang membuat manuver di saat-saat akhir. Dia mengatakan tak akan memaksa partai lain bergabung. Tapi,dia melanjutkan, jika ada partai yang ingin bergabung dengan meminta transaksi tertentu, partai Banteng enggan menerima. (Baca: Koalisi PDIP-PKB, Megawati: Muhaimin Sudah Insyaf)
Ketua Umum Golongan Karya Aburizal Bakrie mengatakan kehadiran Fadel dalam pertemuan itu sudah diketahuinya. Menurut dia, Fadel hadir dalam acara koalisi tersebut sebagai peninjau. Menurut dia, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu akan melaporkan perkembangan koalisi PDI Perjuangan kepada partainya. (Baca: Aliansi Indonesia Hebat Tolak Golkar Dukung Jokowi)
Pemilihan presiden akan dilangsungkan 9 Juli mendatang. Sepuluh partai yang mendapatkan kursi parlemen berpeluang mengajukan calon presiden dengan membuat koalisi. Sejauh ini, terdapat dua koalisi yang telah menyatakan sikap. Koalisi pertama dibentuk oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Nasional Demokrat dengan jumlah suara 34,7 persen atau kursi parlemen 34,1 persen.
Koalisi kedua dibentuk Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. Koalisi ini mengumpulkan 25,9 persen suara atau 28,8 persen kursi parlemen. Koalisi ini masih mungkin bertambah gemuk melalui dukungan Partai Keadilan Sejahtera. Jika berisikan empat partai, koalisi itu mengumpulkan 32,7 persen suara atau 35,9 persen kursi parlemen.
Tiga partai lain yaitu Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Hati Nurani Rakyat belum menjatuhkan pilihan koalisi. Ketiga partai ini mengumpulkan 30,2 persen suara atau 30 persen kursi parlemen.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler
Pristono: Jokowi Tahu Proses Transjakarta Berkarat
Unilever akan Ganti Kerugian Taman Kota Bandung
Bank Mandiri Ganti 2.000 Kartu ATM Nasabah