TEMPO.CO, Jakarta -- Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan, mengatakan adanya poros baru Partai Demokrat-Golkar yang mengusung Aburizal Bakrie-Pramono Edhie Wibowo tak akan memecah suara untuk dua calon presiden lainnya, Joko Widodo dan Prabowo Subianto (Baca:Duet Ical-Pramono, Akbar: Elektabilitasnya Rendah).
"Elektabilitas Aburizal sebagai calon presiden begitu-begitu saja. Kalah jauh dibanding Jokowi dan Prabowo," ujar Djayadi ketika dihubungi Tempo, Ahad, 18 Mei 2014.
Bahkan menurut hasil exit-poll pemilu legislatif April lalu, hanya 23 persen pemilih Golkar yang akan memilih Aburizal, 38 persen memilih Jokowi, dan selebihnya memilih Prabowo.
Di sisi lain, hanya 9 persen pemilih Demokrat yang akan memilih Aburizal. Sedangkan 50 persen memilih Jokowi dan 49 persen memilih Prabowo.
Menurut Djayadi, elektabilitas Aburizal, tokoh yang juga dikenal dengan sapaan Ical itu, bisa naik apabila didampingi calon wakil presiden yang populer. Adapun Pramono sulit untuk bisa mendongkrak elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Elektabilitas Pramono Edhie yang rendah, kata Djayadi, akan sulit naik. Apalagi waktu yang tersedia, sebelum pasangan calon presiden dan wakil presiden ditetapkan sudah semakin singkat.
Dalam waktu yang tersisa sekitar 50 hari lagi, menurut Djayadi, sangat sulit untuk mendongkrak tingkat popularitas Pramono Edhie.
Djayadi mengatakan memunculkan duet Aburizal dan Pramono Edhie hanya bertujuan menyelamatkan harga diri Partai Golkar maupun Demokrat, yang sesungguhnya mendapat suara cukup tinggi dalam pemilu legislatif lalu.
Pada pemilu legislatif, Golkar yang berada di posisi kedua memperoleh dukungan suara 14,75 persen dan Demokrat di posisi ke empat mengantongi 10,19 persen.
"Daripada hanya jadi penonton atau ikut gerbong orang tanpa dapat apa-apa, lebih baik kalah di pertempuran," ujar Djayadi. Dengan begitu, diharapkan posisi tawar kedua partai itu bisa meningkat saat memasuki putaran kedua.
Sebelumnya, salah seorang petinggi Partai Golkar, Mohamad Suleman Hidayat, membenarkan kabar bahwa partainya dan Demokrat sepakat mengusung Aburizal Bakrie dan Pramono Edhie Wibowo. Nama pasangan ini akan dibawa ke dalam rapat pimpinan nasional masing-masing partai, yang sama-sama digelar hari ini (Baca: Sjarif: Golkar Ingin Pramono Edhie Dampingi Ical).
TIKA PRIMANDARI
Terpopuler:
Pramugari Salat di Pesawat, Ini Tanggapan Garuda
Pro-Jokowi: Isu Puan Cawapres Adu Domba Politik
Gaya Komunikasi Wali Kota Surabaya Dikritik
Demokrat Ingin Ical Jadi King Maker, Bukan Capres