TEMPO.CO, Jakarta - Ketua tim kampanye calon presiden dari koalisi pimpinan Partai Gerakan Indonesia Raya, Mahfud Md., mengatakan tak tahu-menahu bahwa dia didapuk sebagai penasihat di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Mahfud merasa namanya dicatut Komnas HAM.
"Saya bukan penasihat di sana," kata Mahfud seusai diskusi di Hotel Le Meridien Jakarta, Sabtu, 24 Mei 2014. Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi ini mempertanyakan materi yang hendak dievaluasi Komnas HAM. "Kalau mereka sih pasti senang aja mencantumkan nama saya."
Ia juga menyesalkan alasan Komnas HAM berencana melakukan evaluasi terhadapnya terkait dengan sikap politiknya. Sebab, Mahfud sudah sejak setahun lalu berpolitik, yakni saat ia turut andil dalam kampanye pemilihan legislator Partai Kebangkitan Bangsa. "Tapi saat jadi tim pemenangan pemilihan presiden kok dipersoalkan," katanya. "Tapi saya tak mempedulikan."
Sebelumnya, Komnas HAM menyatakan akan mengevaluasi posisi Mahfud Md. sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Komnas HAM. Evaluasi ini terkait dengan langkah Mahfud memilih mendukung pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Hatta Rajasa. Bahkan Mahfud ditunjuk sebagai ketua tim sukses.
Komisioner Komisi Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mengatakan masuknya Mahfud ke dalam tim sukses salah satu pasangan calon presiden dianggap menodai posisi Komnas HAM sebagai lembaga independen yang tidak berafiliasi dengan posisi politik apa pun. "Dengan masuknya Pak Mahfud sebagai menjadi salah satu anggota tim sukses pasangan capres, tentu membuat posisi dia sebagai anggota Dewan Penasihat Komnas HAM akan dievaluasi," kata Natalius, Rabu, 21 Mei 2014.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Terpopuler
