TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar NU, Salahuddin Wahid, mengkritik pernyataan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional Amien Rais yang menyebut kontestasi pada pemilihan presiden seperti perang Badar. "Itu tidak tepat. Pilpres bukan Perang Badar," kata Salahuddin saat dihubungi, Kamis, 29 Mei 2014.
Menurut Gus Sholah--sapaan Salahuddin--Perang Badar merupakan perang yang melibatkan kontak fisik. Sedangkan pemilihan presiden sama sekali tak berkaitan dengan kegiatan fisik. Pilpres, kata dia, merupakan adu gagasan para calon presiden dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
Selain itu, ujar dia, Perang Badar merupakan perang suci untuk menegakkan agama, sedangkan pilpres tak bertujuan untuk menegakkan salah satu agama mana pun. "Di mana sucinya. Wong saling 'tabok' begitu kok suci," kata pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ini. Dia merujuk maraknya kampanye hitam yang ditujukan untuk salah satu pasangan capres menjelang pemilu digelar.
Penggunaan istilah Perang Badar, tutur dia, agak tepat bila dilekatkan pada peristiwa politik sekitar tahun 50-an. Saat itu memang sejumlah partai Islam berjuang mempertahankan eksistensi pada pemilihan umum. "Kalau pemilu 50-an masih memahami saya dikaitkan Perang Badar. Kalau sekarang, enggak ngerti saya."
Sebelumnya, ketika menghadiri acara Isra Mi'raj di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad lalu, Amien mengatakan pemilihan presiden seperti Perang Badar. Amien lantas mengajak hadirin memilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama umat Islam bersama Nabi Muhammad SAW melawan musuh-musuhnya pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum muslim yang berjumlah 313 orang menghadapi pasukan Quraisy dari Mekah yang jumlahnya 1.000 orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan muslim bisa menghancurkan barisan Quraisy. (Baca juga: Soal Perang Badar, Amien Dianggap Mainkan Isu SARA)
IRA GUSLINA SUFA
Berita terpopuler:
Cokelat Cadbury Mengandung Babi?
Dirut Pelni yang Dipecat Dahlan Ternyata Raup Laba
Selain Cadbury Berbabi, Waspadai Biskuit Haram