TEMPO.CO, Jakarta - Meski kesempatan dalam memberikan pidato sambutan seusai mendapat nomor urut calon presiden dibilang singkat, namun hal-hal yang disampaikan baik oleh Jokowi maupun Prabowo menunjukkan gerak-gerik yang menarik.
Sesaat setelah mendapatkan nomor urut, duet Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang mendapatkan nomor urut dua langsung berpose menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya sebagai simbol angka dua. Tim sukses Jokowi juga langsung menyerahkan papan dengan foto Jokowi-JK yang sudah diberi angka dua.
Saat berpidato, Prabowo menyempatkan untuk menyapa Jokowi, namun sapaan tersebut hanya dibalas anggukan oleh Jokowi. "Yang saya hormati dan saya banggakan, calon presiden nomor urut 2, Pak Joko Widodo," ujar Prabowo sambil memandang ke arah Jokowi. Saat mendapatkan kesempatan berpidato, Jokowi tidak memberikan sapaan balasan pada Prabowo. (Baca: Prabowo Sapa Jokowi dalam Pidato)
Saat mendapatkan giliran berpidato, Jokowi sempat mengucapkan kalimat pembuka berbahasa Arab. Hal tersebut seolah mematahkan isu SARA yang sempat diarahkan pada Jokowi terkait dengan keyakinan beragamanya selama ini. Hal serupa tidak dilakukan oleh Prabowo saat memberikan pidato lebih dulu.
Terakhir, kesempatan pidato seusai mendapatkan nomor urut, dimanfaatkan oleh Jokowi untuk turut mempromosikan nomor yang kelak akan ia usung bersama JK dalam kampanye.
"Nomor 2 adalah simbol keseimbangan. Ada capres ada cawapres. Ada mata kanan-mata kiri. Ada telinga kanan-telinga kiri. Semua harmoni dalam sebuah keseimbangan. Dan untuk menuju kepada Indonesia yang harmoni dan penuh keseimbangan, pilihlah nomor 2,” kata Jokowi dalam pidatonya. (Baca: Bawaslu Bakal Evaluasi Pidato Jokowi di KPU)
AISHA SHAIDRA | ANANDA TERESIA | GANGSAR PARIKESIT
Berita Terpopuler
Perubahan Haji Era Anggito
Warga Sleman Bubarkan Ibadah Umat Kristen
Cerita di Balik Perseteruan Prabowo-Wiranto