TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla menargetkan 60 persen suara di Sumatera. Juru bicara tim pemenangan Jokowi-Kalla, Hasto Kristiyanto, optimistis calon yang diusung partainya itu bakal meraup suara tinggi di basis massa pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu.
"Susah dipetakan, karena kami mengandalkan figur. Jokowi-Kalla yang mendominasi," kata Hasto ketika dihubungi, Sabtu, 7 Juni 2014.
Menurut dia, Jokowi-Kalla mendapat dukungan dari masyarakat luas karena berbagai ide dan gagasan yang diusung. "Jokowi kampanye di Papua, Kalla di Aceh, itu untuk menyempurnakan Indonesia. Ada ketidakadilan di sana, makanya Pak Jokowi menggagas revolusi mental." (Baca juga: Dipanggil Bawaslu, Jokowi Bantah Kampanye Dini)
Hasto mengklaim banyak masyarakat yang dengan sukarela menggelar deklarasi untuk mendukung Jokowi-Kalla. Menurut dia, hal ini tentu berbeda dengan yang dilakukan relawan Prabowo-Hatta, yang mendukung karena memang dikoordinasikan terlebih dulu oleh tim pemenangan. Karena itulah dia yakin Jokowi-Kalla bakal menang mudah di Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatara Utara, dan Sumatera Selatan.
Dia mengakui dukungan tersebut kini terganggu lantaran rakyat mendapat tekanan dari bintara pembina desa (babinsa). "Upaya kampanye hitam untuk menekan gerakan relawan sukarela. Kekuatan terorganisir menyebarkan kampanye negatif untuk menekan kekuatan kita," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Namun Hasto tetap yakin Jokowi-Kalla mendulang suara banyak di Sumatera karena ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, saat menjadi presiden, berhasil mengembangkan daerah tersebut.
Sebelumnya, saat berkampanye di Padang kemarin, Kalla menargetkan Sumatera sebagai lumbung suaranya. Dia yakin menang karena melihat semangat para relawan melakukan pendekatan dengan menyampaikan visi-misi Jokowi-JK kepada masyarakat.
Juru bicara tim pemenangan Prabowo-Hatta, Tantowi Yahya, langsung mementalkan target Kalla tersebut. Dia mengklaim anggota koalisi pengusung Pranowo-Hatta menguasai delapan dari sepuluh provinsi di pulau penyumbang suara terbesar kedua setelah Jawa itu. Yakni Kepulauan Riau, Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Lampung, dan Bangka Belitung.
"Apalagi bila Demokrat bergabung, semakin sempurna perolehan suara di sana, paling tidak dapat 80 persen suara," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu. (Baca juga: Tim Jokowi Putar Film, Prabowo Perbanyak Baliho)
LINDA TRIANITA
Berita Lain
AS: Belanja Militer Cina Lebih dari US$ 145 Miliar
Jakarta-Bali, Rute Terpopuler Selama Lebaran
Indonesia Ekspor Motor Yamaha R25 ke 16 Negara