TEMPO.CO, Mojokerto - Tabloid Pelayan Rakyat yang disebar kubu Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) dibuat untuk menyaingi tablod Obor Rakyat. Dalam isinya disebutkan bahwa tabloid ini diterbitkan Komunitas Alumni Perguruan Tinggi Pilih Jokowi.
Komunitas alumni itu diklaim berasal dari 19 perguruan tinggi. Antara lain alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Widyatama, Akademi Teknik Pekerjaan Umum (ATPU), Universitas Jember, dan Universitas Kristen Indonesia (UKI).
Selain itu ada Universitas Prof Dr Moestopo, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Universitas Mercu Buana, Universitas Paramadina, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Trisakti, Universitas Indonesia (UI), Universitas 17 Agustus (Untag), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Jayabaya, dan Universitas Persada Indonesia Yayasan Administrasi Indonesia (UPI YAI). Dalam tabloid disebutkan redaksi Pelayan Rakyat beralamat di Jalan Widya Chandra VIII/17 Jakarta Pusat.
Tabloid ini disebarkan saat acara silaturahmi kiai kampung, tokoh masyarakat, dan Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Acara ini dihadiri cawapres Jusuf Kalla serta sejumlah tokoh dan politikus. Di antaranya Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) As'ad Said Ali, dan politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) Effendi Choiri. (Baca: Tandingi Obor Rakyat, Apa Isi Pelayan Rakyat?)
"Semua yang ada dalam tabloid Obor Rakyat itu fitnah," kata As'ad saat sambutan, Senin malam, 16 Juni 2014.
Baca Juga:
Ia pun memaparkan pengalamannya ketika berinteraksi dengan Jokowi. "Jokowi ini orangnya merakyat dan sederhana, ini saya rasakan ketika beliau jadi Gubernur DKI Jakarta," ujar bekas Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini. (Baca: Penggagas Obor Rakyat Dilaporkan ke Polisi)
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pergunu yang juga pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, K.H. Asep Saifuddin Halim, mengatakan pihaknya mengajak para guru NU maupun masyarakat yang hadir agar memilih Jokowi-JK dalam pemilihan presiden 9 Juli 2014 nanti.
"Semoga H. Joko Widodo dan H. Jusuf Kalla bisa mewujudkan pendidikan yang merata bagi orang yang tidak mampu di negeri ini," kata Asep.
Adapun Jusuf Kalla dalam sambutannya menampik fitnah yang dituduhkan kepada dirinya dan Jokowi. Di antaranya isu penghapusan tunjangan sertifikasi guru jika Jokowi-JK jadi presiden dan wakil presiden.
"Itu fitnah, sebab tunjangan sertifikasi itu amanat undang-undang, dan presiden tidak bisa mengubah undang-undang," ujar JK. (Baca: Obor Rakyat Beredar di 27 Kecamatan di Lamongan)
ISHOMUDDIN
Berita Lain
Anggun Segera Luncurkan Parfumnya
Penculikan Aktivis, Prabowo Masih Berutang
Penemu Rompi Anti-Kanker Terganjal Izin Edar