TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Indonesia Anton Gunawan mengkritik rencana calon presiden Prabowo Subianto yang hendak mendirikan lembaga pembiayan baru jika terpilih. Pasalnya, lembaga bank maupun nonbank saat ini masih berkembang tak terlalu kencang.
“Ini terlihat dari lambatnya penetrasi perbankan, penyaluran kredit dan pengumpulan dana yang rendah dari masyarakat,” ujarnya ketika dihubungi Tempo, Ahad, 23 Juni 2014. (Baca: BI: Bunga Deposito dan Kredit Terus Naik)
Pernyataan tersebut merespons pernyataan Prabowo yang berencana membuat lembaga pembiayaan baru untuk mengatasi masalah pembiayaan di Indonesia. Selain bank tani dan nelayan, pemerintah juga akan membuat bank koperasi, lembaga pengelola dana bergulir, dan lembaga tabungan haji.
Hal ini diungkapkan calon presiden dengan nomor urut satu itu dalam Dialog Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dengan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Djakarta Theatre, Jumat pekan lalu. “Kami ingin ada lembaga tabungan haji yang bisa mengelola dana besar sehingga calon haji tidak usah jual aset seperti sawah dan ternak,” tuturnya saat itu.
Lebih jauh, Anton menilai jika ingin membuat lembaga baru, berarti akan menambah biaya. “Padahal, manfaatnya belum tentu lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.” (Baca: Larang Promosi Via Telepon, YLKI: OJK Terlambat)
Biaya tersebut meliputi biaya merekrut sumber daya manusia (SDM) untuk memelihara lembaga baru yang akan dibuat. Padahal, Indonesia masih sangat kekurangan SDM yang menguasai persoalan keuangan.
Oleh karena itu, menurut Anton, lebih baik mengevaluasi dan mengoptimalkan lembaga yang sudah ada sat ini. “Yang sudah ada dibikin lebih kreatif supaya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, itu saja dulu,” katanya.
Selain itu, pendirian lembaga baru ini, kata Anton, malah akan berpotensi mengganggu pengumpulan dana pihak ketiga perbankan. "Sekarang saja pertumbuhan DPK saja keteteran," kata dia. Jika ada lembaga keuangan baru berdiri, dikhawatirkan dana tersebut akan "lari" ke lembaga baru dan perbankan akan lebih ketat lagi mengelola likuiditasnya.
TRI ARTINING PUTRI
Berita terpopuler:
Pengunjung Harapkan Enam Kali Midnight Sale Setahun
Libur Sekolah, Taman Rekreasi Banjir Pengunjung
Naiknya Harga Minyak Diprediksi Hingga Akhir Tahun
Organda Meragukan Pantura Rampung Akhir Juni