TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Redaksi stasiun televisi RCTI Arya Sinulingga menolak berkomentar ihwal informasi yang menyebutkan dirinya menekan jurnalis sekaligus produser Seputar Indonesia, Raymond Arian Rondonuwu. Raymond disebut mendesak Arya agar menurunkan berita yang memojokkan calon presiden Joko Widodo.
"Saya tidak mau diwawancara," kata Arya ketika dihubungi, Kamis, 26 Juni 2014.
Surat terbuka yang dibuat Raymond mengungkapkan ketegangan di kalangan redaksi RCTI. Adu urat syaraf itu terjadi antara Raymond dan Arya. Ketika itu, Raymond menentang penayangan berita dugaan kebocoran materi debat calon presiden Joko Widodo. Raymond beralasan, berita itu tidak memenuhi standar jurnalistik karena tidak jelas sumbernya.
Tekanan itu membuat Raymond mengirim nota keberatan ke pimpinan RCTI. Keesokan harinya, Raymond menerima surat peringatan 3 dari perusahaan. (Baca: Ini Surat Terbuka Jurnalis RCTI untuk Hary Tanoe)
Dugan kebocoran materi debat calon presiden muncul setelah Astunews.com menerima telepon dari seseorang yang mengaku pejabat Komisi Pemilihan Umum. Menurut Redaktur Pelaksana Astunews.com Purwadi Junaidi, pihaknya langsung mempercayai informasi itu dan menerbitkannya tanpa konfirmasi ke KPU. Berita ini kemudian dijadikan Arya sebagai salah satu bahan untuk memojokkan kubu Jokowi.
DINI PRAMITA
Terpopuler
Gitaris Queen Nyatakan Lagu Prabowo Tak Berizin
Cemburu, Suami Bunuh Teman Lelaki Istrinya
Soal Taman BMW, Ahok: Roy Suryo Baca Koran Enggak?