TEMPO.CO, Cilegon - Calon presiden Joko Widodo menyatakan telah mengerahkan puluhan ribu relawan untuk memantau pelaksanaan pemilihan umum. "Kami sudah membentuk Satgas Anti Pemilu Curang," ujarnya di Cilegon, Banten, Selasa, 1 Juli 2014.
Calon presiden yang biasa disapa Jokowi itu menjelaskan satuan tugas itu dibentuk untuk memantau setiap bentuk pelanggaran, khususnya yang menyangkut politik uang. "Karena semua sekarang ini takut ada kecurangan. Semua takut money politics. Makanya kami bentuk satgas," katanya. (baca:Jokowi Temui Ulama di Cilegon)
Tugas satuan tugas itu tak hanya memonitor pergerakan kubu lawan. Perangkat pemerintah yang disalahgunakan untuk berpihak ke salah satu kubu pun akan ikut dipantau. "Yang jelas harus ada antisipasi di lapangan. Para satgas akan berjaga dari malam sampai pagi," ujar mantan Wali Kota Solo itu. (baca:Pasien Kanker Ini Berharap Jokowi Jadi Presiden)
Namun, Jokowi tak bisa menyebut secara pasti jumlah personel satgasnya. Yang jelas, satuan tugas itu akan disebar ke setiap Kabupaten/Kota dengan kekuatan 1.000-5.000 orang, tergantung kebutuhan masing-masing wilayah. "Mereka sudah siap semua," katanya.
RIKY FERDIANTO
Berita lainnya:
Ormas Islam Klaim Prabowo Panglima Perang
Tanggapi Ejekan Fahri, Ruhut: Jokowi Presiden Ke-7
Kekayaan Capres-Cawapres Melejit atau Merosot?