TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Fadli Zon menjadi narasumber dalam acara Prime Time News di Metro TV kemarin, Selasa, 8 Juli 2014. Kedatangannya ke studio Metro TV lantaran calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, mendelegasikan dirinya untuk menjawab hasil wawancara Metro TV dengan jurnalis Amerika Serikat, Allan Nairn.
"Hasil mediasi sepakat memberikan hak jawab bagi kami untuk membantah apa yang disampaikan Allan Nairn," ujar Fadli, Selasa, 8 Juli 2014.
Hak jawab Prabowo ini merupakan kesepakatan antara tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Metro TV yang berlangsung di kantor KPI pada Selasa, 8 Juli 2014.
Tim pemenangan Prabowo-Hatta keberatan atas penyiaran wawancara Metro TV dengan Nairn yang menurut mereka tidak berimbang. Menurut dia, untuk wawancara tersebut, Metro TV tidak meminta konfirmasi dari perwakilan Prabowo-Hatta.
Fadli menuturkan apa yang disampaikan oleh Nairn di Metro TV ihwal wawancaranya dengan Prabowo pada Juni-Juli 2001 tidak tepat. "Itu hasil halusinasi dia (Nairn) saja," kata Fadli. “Ia cuma ingin menghasut masyarakat, seharusnya dideportase.”
Pemimpin Redaksi Metro TV Suryopratomo mengklaim telah mengikuti kaidah jurnalistik dalam penayangan wawancara dengan Nairn. Bahkan, saat mediasi di kantor KPI, Metro TV tidak mendapatkan sanksi. "Tidak ada teguran, ini hanya pertemuan biasa," ujarnya di Komisi Penyiaran Indonesia, Jalan Gajah Mada Nomor 8, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Juli 2014.
Menurut Suryo, Metro telah menerapkan asas jurnalistik karena telah mengundang politikus Partai Bulan Bintang yang juga anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yaitu Ali Mochtar Ngabalin, untuk hadir dalam wawancara itu.
GANGSAR PARIKESIT
Berita lainnya:
Buruh Bantah Dukung Prabowo di Hari Tenang
Bos Lion Air Incar Proyek Kereta Ekspres Bandara
Kereta Super Cepat Bandung-Jakarta Segera Dibangun