TEMPO.CO, Jakarta - Hasil pemilihan presiden yang digelar Rabu, 9 Juli 2014, terbukti sesuai dengan harapan pasar. Walhasil, sejumlah dana dengan nominal yang besar berhasil masuk ke pasar modal nasional.
"Pasar yakin Jokowi menang dan langsung merespons positif dengan capital inflow tadi pagi sebesar Rp 1,8 triliun," kata pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada, Tony Prasetiantono, kepada Tempo, Kamis, 10 Juli 2014.
Menurut Tony, arus modal yang cukup besar tersebut cukup berpengaruh pada pergerakan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan. "Rupiah dan IHSG bahkan menguat drastis," ujarnya. (Baca: Chatib: Modal Masuk sampai Rp 650 Miliar per Hari)
Namun respons pasar ini rupanya belum sampai pada titik optimal. Sebab, di satu sisi, calon presiden nomor 1, Prabowo Subianto, mengklaim kemenangan yang sama dengan Jokowi berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei yang dirujuknya. (Baca: Euforia Pemilihan Presiden Berlanjut, Rupiah ke 11.500)
Untungnya, menurut Tony, pasar menyadari bahwa klaim Prabowo lemah karena tidak didukung oleh lembaga survei yang kredibel. Ia memprediksi respons pasar yang positif bakal lebih deras mengalir jika pemenang pilpres sudah definitif diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Hidayat: Investor Cemas Hasil Pemilu Beda Tipis
Hidayat: Presiden Baru Harus Naikkan Harga BBM