TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan penguatan rupiah yang terjadi selama lima hari terakhir memungkinkan masuknya aliran modal ke pasar Indonesia. "Kelihatannya begitu, terutama di pasar saham," kata dia di kantornya, Kamis, 10 Juli 2014.
Meskipun tidak ingat persis angka modal yang telah masuk hingga hari ini, Chatib menyebutkan, pada awal penguatan rupiah beberapa hari lalu, modal yang masuk mencapai Rp 500-650 miliar per hari. "Kemarin saja sudah lebih dari Rp 1 triliun. Yang kemarin saya enggak tahu, cek sama pak Muliaman deh di OJK," kata Chatib.
Menurut Chatib, penguatan nilai rupiah yang terus terjadi hingga hari ini sejak lima hari belakangan menunjukan pemilu berjalan lancar. "Apalagi nanti kalau sudah ada kepastian, insya Allah bisa lebih baik lagi." (Baca:Capital Inflow Dongkrak Nilai Tukar Rupiah )
Penguatan rupiah hingga hari ini disebut Chatib sebagai bagian dari reaksi pasar atas penyelenggaraan pemilihan umum presiden yang berjalan dengan damai dan lancar. "Ya, alhamdullilah, itu tanggapan saya. Kan saya sudah bilang, kalau berjalan damai, lancar, mudah-mudahan rupiahnya bisa menguat," katanya. (Baca:Jokowi Capres Idaman Investor Asing? )
Chatib menilai penguatan rupiah di level Rp 11.555 per dolar Amerika Serikat di pasar uang hari ini menunjukkan dampak positif pemilu yang berjalan lancar. "Apalagi nanti kalau sudah ada kepastian, insya Allah bisa lebih baik lagi," kata Chatib. Ia mengatakan, sejauh pemantauannya hari ini, pasar merespons positif hasil penyelenggaraan pemilu kemarin. (Baca:Prabowo dan Jokowi Klaim Menang, Pasar Stagnan )
MAYA NAWANGWULAN
Terpopuler :
Jokowi Menang, Indeks Bisa Tembus 5.200
Hidayat: Investor Cemas Hasil Pemilu Beda Tipis
Hidayat: Presiden Baru Harus Naikkan Harga BBM