4 Penyebab Hasil Hitung Cepat Berbeda

image-gnews
Prabowo-Hatta bersama tim usai beri keterangan pers terkait hasil hitung cepat sementara di rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, 9 Juli 2014. Prabowo deklarasikan kemenangan sementara dirinya atas Jokowi-JK, dari hasil hitung cepat tiga lembaga survei Prabowo unggul yaitu JSI, Puskaptis, dan LSN. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Prabowo-Hatta bersama tim usai beri keterangan pers terkait hasil hitung cepat sementara di rumah Kertanegara, Jakarta Selatan, 9 Juli 2014. Prabowo deklarasikan kemenangan sementara dirinya atas Jokowi-JK, dari hasil hitung cepat tiga lembaga survei Prabowo unggul yaitu JSI, Puskaptis, dan LSN. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer, M. Qodari, mengatakan ada empat penyebab utama yang menimbulkan perbedaan hasil hitung cepat pemilihan presiden sejumlah lembaga survei. "Penyebab ini bersumber dari ketidaktaatan pelaku survei dan hitung cepat," kata Qodari dalam diskusi Perspektif Indonesia Smart FM di Restoran Rarampa, Sabtu, 12 Juli 2014. (Baca: Integritas Lembaga Survei Pro-Prabowo Diragukan)

Menurut Qodari, penyebab pertama disebabkan pelaku tak memahami metode sampling dengan baik. Akibatnya, pelaksanaan hitung cepat tak bisa mengambil sampel yang mewakili populasi. Kedua, pelaku memahami metode pengambilan sampling, tetapi pelaksanaan teknisnya berantakan sehingga data yang masuk ke sistem jadi error. (Baca: Jangan Percaya, Banyak Lembaga Survei Dadakan)

Penyebab ketiga, kata Qodari, pelaku tak memahami metodologi dan tak turun ke lapangan. Pelaksana hitung cepat tak punya relawan dan tak punya pusat data. "Jadi, data yang disampaikan pada publik bukan dari lapangan, tapi ngarang alias fiktif," kata Qodari. (Baca juga: Adik Prabowo Tuding 4 Lembaga Survei Pro-Jokowi)

Sedangkan penyebab keempat terjadi lantaran pelaku dengan sengaja mengubah hasil lapangan menjadi data sesuai dengan keinginan. Sebab keempat ini, kata Qodari, merupakan cara paling buruk lantaran mengkhianati keilmuan.

Qodari berharap Persatuan Survei Opini Publik segera melakukan audit terhadap seluruh lembaga survei yang menggelar hitung cepat. Audit ini bisa dilakukan secepatnya sebelum KPU mengumumkan hasil resmi pemilihan presiden. "Audit perlu dilakukan bukan untuk mengetahui siapa yang menang, tetapi bagaimana kaidah ilmiah dijalankan," ujarnya.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Polemik seputar hasil survei muncul lantaran perbedaan dalam hasil hitung cepat pemilihan presiden. Dari sebelas lembaga yang menggelar hitung cepat, tujuh lembaga survei memenangkan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sedangkan empat lembaga survei memenangkan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Hasil hitung cepat ini dijadikan dasar bagi kedua pasangan untuk mendeklarasikan kemenangan.

IRA GUSLINA SUFA

Terpopuler
Obama Telepon Netanyahu Beri Dukungan ke Israel
Istri Muda Wali Kota Palembang Sambangi KPK
Libanon Serang Israel dengan Roket
Jokowi-JK Keok di Kota Pasuruan
Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot di AS
Yoga Tanpa Baju di Tengah Jalan, Wanita Ini Dibui
KPK: DPR Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi
Cortana Prediksi Jerman Juara Piala Dunia
Berantem Soal Capres di Medsos,Tanda Belum Dewasa
Milisi Libanon Serang Israel dengan Roket

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

17 Maret 2019

Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu 16 Maret 2019. Ketum PPP Romahurmuziy bersama Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kakanwil Kemenang Jawa Timur Haris Hasanuddin ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi di Kementerian Agama (Kemenag). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Aksi Romy PPP di Kubu Jokowi: Dekati Ulama, Tepis Isu Obor Rakyat

Pada pertengahan Desember 2018, Romy PPP menguak fakta-fakta di balik terbitnya tabloid Obor Rakyat pada pilpres 2014.


Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

6 Februari 2019

Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di lokasi akhir jalan sehat relawan Roemah Djoeang di lapangan sepak bola Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 2 Januari 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putrim
Siapa Konsultan Asing Prabowo? Kubu Jokowi Sebut Nama Ini

Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandiaga Uno membantah tengara kubu Jokowi soal keterlibatan konsultan asing dalam pemilihan presiden kali ini.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Pilkada Jawa Barat, Survei: Elektabilitas Ridwan Kamil Tertinggi  

23 Maret 2017

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil menyapa warga sambil diiarak naik sisingaan saat deklarasi calon Gubernur Jawa Barat di Bandung, Jawa Barat, 19 Maret 2017. TEMPO/Prima Mulia
Pilkada Jawa Barat, Survei: Elektabilitas Ridwan Kamil Tertinggi  

Menurut Direktur Indo Barometer M. Qodari, survei itu dilaksanakan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat yang meliputi 26 kota/kabupaten.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Survei Poltracking: Ahok Pemimpin Paling Tegas dan Berwibawa  

2 Februari 2017

Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil temuan mereka tekait elaktabilitas para pasangan calon gubernur DKI di Pilkada 2017, di Hotel Oria, Jakarta, 19 Januari 2017. Tempo/Egi Adyatama
Survei Poltracking: Ahok Pemimpin Paling Tegas dan Berwibawa  

Agus dan Anies menempati peringkat kedua dan ketiga.


Jika Pilkada DKI Hari Ini, Ahok Jadi Gubernur Lagi

26 Januari 2017

Direktur Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, memaparkan riset Pilkada DKI Jakarta di Warung Daun Cikini, Jakarta, 26 Januari 2017. Tempo/Rezki Alvionitasari.
Jika Pilkada DKI Hari Ini, Ahok Jadi Gubernur Lagi

Agus menempati peringkat kedua, dan Anies ketiga.


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.