TEMPO.CO , Jakarta - Koordinator Saksi Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla Enggartiasto Lukito mengatakan sampai saat ini sudah terkumpul 70 persen data formulir C1 para saksi di setiap tempat pemungutan suara dari seluruh Indonesia. Dari rekapitulasi tersebut, kata Enggar, pasangan nomor urut dua mendapatkan 54,2 persen suara mengungguli calon Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang sebesar 45,8 persen. (Baca: Gerindra: Prabowo-Hatta Menang 52 Persen di DKI)
“Jakarta sudah terkumpul 100 persen tapi terjadi manipulasi data waktu rekap Panitia Pemilihan Kecamatan,” kata Enggar ketika dihubungi Ahad, 13 Juli 2014. Selain di Jakarta, ujarnya, tim juga mengawasi daerah-daerah yang berpotensi manipulasi seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. (Baca: Jokowi:Tiap Saat Bisa Ketemu Prabowo)
Di daerah Banten, Enggar menuturkan tim menemukan penggelembungan suara di C1. Sedangkan di Jawa Barat seperti terdapat di wilayah Indramayu, dan Priyangan Barat. (Baca: Jokowi Yakin Hasil Quick Count dan Real Count Sama)
Enggar mengatakan tim resmi meminimalisir manipulasi dengan menyediakan satu saksi di setiap perhitungan dan di bantu oleh empat orang di luar ruangan. Selain itu, ada sejumlah relawan yang membantu di perhitungan suara. “Seperti di Jawa Timur, kami mendapatkan info manipulasi data malah dari relawan,” ucapnya.
Cara mencegah manipulasi data, Enggar mengimbau petugas dan saksi untuk mengamankan formulir C1 dan menyandingkan D1 atau kertas rekap di setiap tempat pemungutan suara. Dengan ini, dia berharap penyelenggara pemilu tak main-main dan lebih teliti ketika menghitung suara. Ketika ada perbedaan dan potensi kecurangan, ucap mantan politikus Partai Golkar ini, akn segera dilaporkan sehingga tak ada suara Jokowi-JK yang hilang.
Enggar mengatakan rekapitulasi saksi terkendala oleh jaringan komunikasi. Saat ini sudah ada 90 persen C1 yang sudah terkumpul namun baru sekitar 70 persen yang terunggah. “Karena waktu mengupload data, kami hanya bisa memasukan 50.000-60.000 angka per menit,” ujar Enggar. Dia memprediksi hasil rekapitulasi akan selesai Senin esok, 14 Juli 2014.
SUNDARI
Terpopuler:
KPK: DPR Tak Mendukung Pemberantasan Korupsi
Main Sinetron Lagi, Deddy Mizwar Dinilai Tak Etis
Ternyata Mencium Bau Kentut Ada Manfaatnya