TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Migrant Care Anis Hidayah mengaku belum mengetahui kecurangan dalam pemilihan umum presiden di Kuala Lumpur, Malaysia. Di Malaysia, pemilih terbanyak adalah tenaga kerja Indonesia.
Berdasarkan informasi dari beberapa saksi, ribuan surat suara di Kuala Lumpur telah dicoblos oleh anggota partai penyokong calon presiden tertentu cabang Kuala Lumpur. Ribuan surat itu seharusnya menjadi hak para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di sana untuk menentukan presiden dan wakil presiden pilihan mereka.
Menurut Anis, Migrant Care akan mengecek langsung kepada para TKI di Malaysia ihwal kebenaran informasi itu. “Kami akan cek ke TKI secara langsung dan secara acak,” kata Anis, Ahad, 13 Juli 2014. (Baca:Jokowi-JK Klaim Sudah Kantongi Seluruh Form C-1 )
Anis menjelaskan, pengecekan secara langsung dilakukan karena Migrant Care tak memiliki posko pengaduan khusus ihwal pemilihan presiden. Pengaduan tetap ke Bawaslu (Badan Pengawasan Pemilu),” ujarnya.
Sebelumnya, seorang saksi mengatakan dari ribuan surat suara yang dikirim melalui drop box, ada yang dikirim ke kantor sejumlah partai politik cabang Kuala Lumpur. Jumlahnya bervariasi, antara 2.500 dan 3.000. Seorang pengurus partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengatakan ribuan surat suara itu akhirnya ditusuk anak buahnya. “Semua untuk nomor satu,” ujarnya. (Baca:Kasus Fitnah Obor Rakyat Dilimpahkan ke Kejaksaan)
AFRILIA SURYANIS
Baca juga:
Jokowi Persilakan Pendukung Prabowo Ikut Koalisi
Begini Dugaan Penggelembungan Suara di Tangerang
Pendukung Prabowo Sepakat Tunggu Hasil KPU