TEMPO.CO, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mangkir dari panggilan Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Bupati Azwar rencananya akan diminta klarifikasi terkait dengan ugaan pemakaian fasilitas negara untuk kampanye Jokowi-Jusuf Kalla.
Asisten Pemerintahan Pemkab Banyuwangi Ustadi mengatakan Bupati Azwar sedang menjalani ibadah umrah hingga Senin pekan depan. "Sudah berangkat sejak Sabtu malam lalu," ujar Ustadi, Senin, 14 Juli 2014.
Menurut Ustadi, kepergiaan Azwar bukan untuk mangkir dari panggilan Panwaslu. Sebab, umrah tersebut sudah direncanakan jauh-jauh hari. Apalagi pihaknya tidak mengetahui adanya pemanggilan oleh Panwaslu. "Tidak ada surat panggilan dari Panwas," tuturnya.
Anggota Panwaslu, Totok Hariyanto, mengatakan sejatinya Bupati akan dimintai klarifikasi pada pukul 13.00 WIB hari ini. Bupati akan dimintai keterangan terkait dengan laporan pengurus Partai Gerakan Indonesia Raya, Mas Soeroso, pada Kamis, 10 Juli 2014. Soeroso melaporkan adanya pembagian buku saku berjudul 9 Alasan Memilih Jokowi pada acara buka bersama Bupati dengan warga Nahdlatul Ulama di Pendapa Kabupaten Banyuwangi, 4 Juli lalu.
Selain bagi-bagi buku Jokowi, salah satu kiai menyenandungkan salawat badar yang diplesetkan menjadi pilih Jokowi. Pelapor menyertakan buku 9 Alasan Memilih Jokowi dan rekaman ajakan memilih Jokowi sebagai barang bukti kepada Panwaslu.
Adapun laporan pembagian insentif disertai stiker Jokowi oleh Bupati Azwar kepada guru ngaji, kata Totok, tidak terbukti. Menurut dia, pembagian insentif dari Pemkab Banyuwangi ke yayasan guru ngaji ditransfer melalui rekening. Pembagian dana dalam amplop beserta stiker Jokowi kemungkinan terjadi saat pencairan oleh koordinator desa ke guru ngaji.
IKA NINGTYAS
Topik terhangat:
Jokowi-Kalla | Prabowo-Hatta | Piala Dunia 2014 | Tragedi JIS
Berita terpopuler lainnya:
Capres Anda Dicurangi? Ini Cara Lapor ke KPU
Suara Jokowi-JK Nol di 17 TPS di Sampang
Giliran Prabowo Dikirimi 'Surat Cinta'