TEMPO.CO, Sukoharjo - Satu tempat pemungutan suara (TPS) di Desa Dukuh, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, melaksanakan pemungutan suara ulang, Kamis, 17 Juli 2014. Pemilihan presiden ini diulang lantaran ditemukan kecurangan di TPS tersebut pada pencoblosan 9 Juli lalu.
Pantauan Tempo, warga setempat cukup antusias mengikuti coblosan ulang. Sejumlah personel polisi menjaga proses coblosan itu dengan cukup ketat.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Tengah Abhan Misbah juga memantau langsung jalannya pemilihan itu. "Ini satu-satunya kasus pemungutan ulang di Jawa Tengah," kata Abhan saat ditemui.
Menurut dia, pencoblosan ulang itu dilakukan berdasar temuan berupa video yang diunggah ke Youtube. Video tersebut memperlihatkan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) merusak surat suara. (Baca: Beredar Video PPS Rusak Surat Suara di Sukoharjo)
Menurut Abhan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) untuk menangani dugaan pidana pemilu tersebut. "Kami ingin kasus ini diselesaikan hingga tuntas," katanya. (Baca: Tim Prabowo Desak Coblos Ulang 400 TPS di Jakbar)
Ketua Panitia Pengawas Pemilu Sukoharjo Subakti Sidiq mengatakan indikasi adanya perusakan surat suara itu cukup kuat. "Indikasinya kuat meski hingga saat ini anggota KPPS yang bersangkutan belum mengakui," katanya. Salah satu indikasinya, beberapa surat suara di TPS tersebut mengalami kerusakan dalam bentuk yang seragam. "Ada bekas tusukan paku di gambar pasangan Prabowo-Hatta," katanya. Selain itu, terdapat lubang yang cukup besar di gambar pasangan Jokowi-Kalla.
Subakti memastikan bahwa kasus itu belum kedaluwarsa meski pemilihan umum presiden sudah berlangsung lebih dari tujuh hari. "Sebab kasus ini memang baru diketahui Rabu kemarin," katanya. Panwaslu baru mengetahui kasus itu setelah melihat rekaman di Youtube.
AHMAD RAFIQ
Terpopuler
Saking Miskinnya, Nenek Ginem Makan Bangkai
Kelulusan SBMPTN Diumumkan Sore Ini
NASA: Kami Akan Temukan Kehidupan di Luar Bumi
Panglima TNI Tabrak Tameng Prajurit
Bendera Palestina Diturunkan Paksa di Singapura
Persiapan Rampung, Uang NKRI Siap Diedarkan