TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ramadhan Pohan, berbeda pendapat ihwal merapatnya partai yang didirikan SBY itu ke koalisi kubu Jokowi-JK jika calon presiden dan wakil presiden itu memenangi pemilu.
Edhie Baskoro, yang biasa disapa Ibas, mengatakan tak tertutup kemungkinan partainya berkoalisi dengan pemenang pemilihan presiden, meskipun yang menang adalah Jokowi-JK. Namun, menurut Ibas, masalah itu belum diputuskan karena menunggu rapat pleno dengan seluruh pengurus. (Baca: Demokrat dan Golkar Mulai Merapar ke Jokowi)
"Kami akan bahas setelah pengumuman dari KPU," kata Ibas ketika ditemui seusai melepas 110 bus mudik di Kemayoran, Senin, 21 Juli 2014.
Ibas mengatakan dari awal posisi Demokrat adalah netral, tapi bukan golput. Karena itulah, Demokrat memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun, bagi Demokrat, tidak menjadi masalah siapa pun yang menang karena itu merupakan kemenangan rakyat.
Ramadhan Pohan justru menyatakan sikap sebaliknya. Menurut dia, siapa pun pemenang pilpres, Demokrat tidak akan menjadi partai kutu loncat. Sebab, Demokrat akan tetap bersama partai koalisi yang mengusung Prabowo-Hatta. "Kami bukan kutu loncat, meloncat ke yang menang," ujar Ramadhan. (Baca: Demokrat Mencoba Konsisten Dukung Prabowo-Hatta)
Menurut Ramadhan, bukan masalah bagi Demokrat untuk menjadi partai oposisi. Meski oposisi, ujar dia, Demokrat akan tetap mendukung program pemerintah bila itu untuk kemaslahatan umat.
Namun tersirat sikap mendua Ramadhan. Sebab, dia bilang saat ini partai berlambang bintang Mercy itu mempunyai lembaga yang akan menggodok bentuk kritik atau masukan saat menjadi oposisi maupun saat masuk ke pemerintah.
Enam partai politik pengusung Prabowo-Hatta mematenkan koalisi sebagai koalisi permanen di parlemen periode 2014-2019, Senin, 14 Juli 2014. Enam partai pendukung Koalisi Merah Putih di parlemen tersebut adalah Partai Gerindra, PPP, PAN, PKS, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. Namun Demokrat tak mengirim perwakilan dalam deklarasi koalisi permanen tersebut.
SUNDARI
Terpopuler:
Deklarasi Ansharul Khilafah Dukung ISIS Dibubarkan
Dahlan Iskan Tak Berpikir Jadi Menteri Lagi
Jokowi Batal Balik Jadi Gubernur Jika Ini Terjadi
Karena Comal, Pemudik Diminta Berangkat Hari Ini
Laba Adira Finance Anjlok 40,12 Persen
Jembatan Comal Beroperasi Tiga Hari Lagi