TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi relawan pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla menjaring calon menteri kabinet pemerintahan mendatang dengan Kabinet Alternatif Usulan Rakyat. Rencananya, hasil poling kabinet usulan warga ini akan diluncurkan pada pertengahan Agustus dan September 2014.
“Hampir sebagian besar menyatakan dukungan dan antusias dengan kegiatan ini,” kata penanggung jawab Jokowi Center, Puthut EA, Jumat, 25 Juli 2014. Dia mengatakan sehari sejak diluncurkan, Kabinet Alternatif Usulan Rakyat mendapat tanggapan dari masyarakat luas. “Ini bukti masyarakat ingin bersuara dan memberikan usulan,” katanya. (Baca:Kriteria Menteri Jokowi-Kalla)
Phutut mengatakan sepekan sebelum pencoblosan sudah ada usulan agar mereka menjaring nama-nama calon menteri. Begitu hasil hitung cepat dipublikasikan, Jokowi Center menggelar rapat dan membagi diri menjadi lima tim. Tim pertama, misalnya, mengadakan diskusi bersama aktivis, wartawan dan akademisi di Surabaya, Denpasar, Makassar, dan Yogyakarta.
Tim kedua mencari rekam jejak nama-nama yang muncul dan membuat tabulasi. Menurut Puthut, awalnya muncul 500 nama sebelum mengerucut menjadi 104 orang. Tim berikutnya adalah tim teknologi yang memudahkan orang untuk memilih. Tim lain tetap menjalankan aktivitas Jokowi Center serta tim terakhir adalah mempersiapkan jadwal dan rapat. (Baca:Mekanisme Pemilihan Kabinet Jokowi-Kalla)
Puthut mengatakan mereka menolak intervensi untuk memasukkan atau mencabut nama kandidat. Alasannya, mereka sudah sejak lama menjaring nama-nama ini. Dia memahami masuknya sejumlah nama tak bisa membuat semua orang senang. “Jokowi juga tak bisa menyenangkan hati semua orang,” kata dia.
Puthut sedang memikirkan untuk mengadakan kegiatan seperti diskusi terkait visi misi calon menteri. Namun, kegiatan ini akan dilakukan jika ada dana yang mencukupi. Dia menegaskan keputusan siapa yang akan menjadi menteri tetap merupakan kewenangan Jokowi sebagai presiden.
Kabinet Alternatif Usulan Rakyat merupakan wadah bagi publik untuk mengusulkan nama calon menteri. Sejumlah nama sudah ditetapkan dalam daftar, tapi masyarakat bisa mengusulkan nama lain. Kandidat Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan misalnya adalah Jenderal Budiman, Jenderal Moeldoko dan Jenderal Purnawirawan Sutiyoso.
Kandidat Menteri Koordinator Perekonomia adalah Chairul Tanjung, Dahlan Iskan dan Gita Wirjawan. Kandidat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat adalah Muhaimin Iskandar, Kuntoro Mangkusubroto dan Alwi Shihab.
WAYAN AGUS PURNOMO
Baca juga:
Monyet di Fukushima Mulai Terpapar Radiasi Nuklir
Macet di Tol Cikampek, Arus Dialihkan ke Sadang
Atlet Cantik Sabina Mengaku Tak Punya Pacar
Militan ISIS Paksa Perempuan Irak untuk Sunat