TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Konstitusi hari ini mengumumkan keputusan sidang sengketa hasil pemilu presiden 2014. Beberapa lokasi penting pemerintahan dijaga ketat oleh polisi, salah satunya gedung Balai Kota, kantor Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. (Baca: Dari Jabar, 5.000 Pendukung Prabowo Sambangi MK)
Tampak polisi dari satuan Brimob dan Sabhara berjumlah tiga kompi atau sekitar 500 personel berjaga dan mengikuti apel siaga di halaman Balai Kota. Pasukan ini dibekali alat penangkal huru-hara, seperti senapan, tameng, tongkat, dan pagar kawat. (Baca: Polri Antisipasi Massa dari Luar Jakarta)
"Balai Kota menjadi prioritas pertama selain gedung MK dan Kementerian Agama, di mana tempat sidang DKPP berlangsung," kata Komisaris Besar Kadarusman, Kepala Biro Hukum Kepolisian DKI Jakarta, di Balai Kota pada Kamis, 21 Agustus 2014. (Baca: Putusan MK, Bandara Soekarno Hatta Dijaga Berlapis)
Kadarusman menuturkan kepolisian sudah siap mengantisipasi potensi kerusuhan yang terjadi. Menurut dia, senjata api dan kendaraan taktis juga akan digunakan dalam kondisi genting bila terjadi kerusuhan. "Tapi sejauh ini belum ada laporan pergerakan massa ke Balai Kota."
Jokowi sendiri ogah mengomentari ketatnya penjagaan di Balai Kota. Saat datang, ia hanya anggukan kepala. "Tanya saja Polri," ujarnya sembari berjalan memasuki ruangannya.
RAYMUNDUS RIKANG R.W.
Terpopuler
Istana: Tujuh Menteri Harus Mundur
Eksekusi Foley, ISIS Juga Tahan Wartawan AS Steven
Tiga Kader Golkar Gugat Ical Rp 1 Triliun
Yang Bikin Jupe Merinding dari Diego
Kiai Pro-Prabowo: Jika Tidak PSU, MK Cacat