Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Sarjoko mengatakan pembangunan 12 rumah susun sederhana sewa (rusunawa) membutuhkan anggaran Rp 2,96 triliun. Anggaran ini diambil dari APBD DKI dan koefisien lantai bangunan (KLB).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"10 rusunawa dibangun pada 2019-2022 dengan dana APBD sebesar Rp 2,2 triliun," kata dia dalam pesan teksnya, Kamis, 18 Agustus 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hari ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan 12 rusunawa di empat kota Jakarta. Ke-12 rusunawa ini terdiri dari 33 tower dengan total 7.421 unit.
Sarjoko menerangkan tiga rusunawa adalah hasil revitalisasi, tujuh rusunawa baru, dan dua rusunawa dibangun menggunakan dana KLB.
Berikut rinciannya:
Tiga rusunawa hasil revitalisasi:
1. Rusunawa Cipinang Besar Utara
2. Rusunawa Karang Anyar
3. Rusunawa Penjaringan
Tujuh rusunawa baru:
4. Rusunawa PIK 1
5. Rusunawa PIK 2
6. Rusunawa Pulo Jahe
7. Rusunawa Padat Karya
8. Rusunawa Kelapa Gading
9. Rusunawa Ujung Menteng
10. Rusunawa Cakung Barat
Dua rusunawa dengan dana KLB:
11. Rusunawa Daan Mogot
12. Rusunawa Pulogebang Penggilingan
Sarjoko menerangkan revitalisasi tiga rusun dan pembangunan tujuh rusun menelan biaya Rp 2,2 triliun. Sementara anggaran dua rusun yang didirikan dengan dana KLB sebesar Rp 766 miliar.
Dia merincikan Tower 1 dan 2 Rusunawa Daan Mogot menelan anggaran Rp 213 miliar dari dana KLB PT. Mulia Karya Gemilang. Lalu proyek Tower 6 dan 7 Rusunawa Daan Mogot senilai Rp 289 miliar dari dana PT. Kepland. Menurut Sarjoko, Rusunawa Pulogebang Penggilingan menggunakan dana KLB PT. Putra Gaya Wahana sebesar Rp 264 miliar.
Baca juga: Anies Baswedan Resmikan Pembangunan 12 Rusunawa dengan Total 7.421 Unit