Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Sosial Saifullah Yusuf: Penerima Bansos Tak Boleh Terus-terusan
- Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan survei kepuasan publik terhadap kabinet Prabowo Subianto.
- Bantuan sosial menjadi penopang utama tingginya kepuasan publik dalam 100 hari kabinet Prabowo.
- Menurut Syaifullah, masyarakat masih memerlukan bansos dengan beberapa perbaikan.

Otoritarianisme di Depan Pintu
- Tentara kembali mendominasi urusan negara dalam 100 hari kabinet Prabowo.
- Kembalinya dwifungsi TNI makin melemahkan supremasi sipil sebagai prasyarat demokrasi.
- Otokrasi kembali menguat dengan wujud baru berupa otoritarianisme kompetitif.

Pembengkokan Hukum Jalan Terus
- Penegakan hukum yang buruk di era Jokowi makin buruk di era Prabowo Subianto.
- Penegakan hukum kembali menjadi alat penekan bagi rival politik agar tak liar menjadi oposisi.
- Politikus kroni bisa melenggang bebas, sementara rival begitu mudah masuk penjara.

Kabut Tebal Kebijakan Ekonomi dalam 100 Hari Kabinet Prabowo
- Tiga bulan Presiden Prabowo Subianto menjabat, arah kebijakan ekonominya tak kunjung jelas.
- Program dan proyek ekonomi populisnya bersifat retoris dan cenderung tidak berbasis data.
- Maju-mundurnya berbagai program ekonomi mengindikasikan minimnya peran teknokrat dalam Kabinet Merah Putih.

Hipokrisi Janji Pro-lingkungan Prabowo
- Prabowo Subianto menunjukkan inkonsistensi kebijakan lingkungan.
- Di forum internasional, ia menjanjikan perlindungan lingkungan yang masif.
- Di dalam negeri, ia menggenjot program-program deforestasi melalui food estate.

Asal-usul Pagar Laut
- Pada mulanya pagar berperan dalam pembentukan masyarakat sipil.
- Pagar sekarang malah menjadi lambang penguasaan lahan yang mengabaikan masyarakat.
- Pendirian pagar laut di perairan Tangerang bisa jadi pemagaran laut pertama di dunia.

Terlambat Itu Baik, Kadang-kadang
- Revolusi teknologi membuat dunia bergerak begitu cepat.
- Perkembangan yang cepat membuat kebenaran juga berubah dengan segera karena informasi diperbarui dari waktu-ke-waktu.
- Menyingkir sejenak, eksit dari pertandingan, pelan-pelan malah bisa melihat dunia lebih jernih.

Mengapa Kami Membuat Edisi Khusus 100 Hari Kabinet Prabowo
- Dalam 100 hari kabinet Prabowo, pemerintahan tidak efektif bekerja.
- Kabinet bongsor membuat anggaran membengkak dan ribet urusan pembentukan lembaga baru.
- Tingkat kepercayaan investor masih rendah akibat inkonsistensi kebijakan.

Empat Kaki Prabowo dalam Politik dan Kekuasaan
- Ada empat orang yang menjadi kepercayaan Prabowo menjalankan pemerintahan.
- Dari ajudan, teman, hingga politikus Pratai Gerindra.
- Ia memberikan kekuasaan penuh kepada adiknya dalam mengeksekusi program yang sulit.

100 Hari Kabinet Prabowo: Baju Loreng Makin Menyala
- TNI terlalu jauh masuk ke urusan sipil dalam 100 hari kabinet Prabowo.
- Pemerintahan Prabowo berkarakter teknokratik-militeristik yang jauh dari supremasi sipil.
- Pelibatan tentara dalam proyek pemerintah bisa menimbulkan konflik dengan warga sipil.

100 Hari Kabinet Prabowo: Satu Kabinet Dua Presiden
- Tangan Jokowi masih terasa dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
- Dalam 100 hari kabinet Prabowo, Jokowi masih cawe-cawe menyelamatkan mantan bawahannya dan mengurusi proyeknya.
- Ia juga masih keliling-keliling memakai RI-1 seperti masih menjadi presiden.

Benarkah Ada Campur Tangan Jokowi di Pemerintahan Prabowo
- Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjawab soal campur tangan Jokowi dalam pemerintahan Prabowo.
- Dasco menjadi salah satu orang kepercayaan Prabowo dalam pemerintahan.
- Penjelasan Dasco tentang gaya militersime yang dibawa Prabowo ke dalam pemerintahannya.

Dwifungsi Merangkak Prabowo
- Pemerintahan Prabowo menghadapi masalah akibat kabinet besar yang dibentuknya.
- Prabowo tak seperti Jokowi yang punya partai penyangga kuat.
- Presiden memilih menggunakan kartu militer alih-alih mempercayai kabinetnya.

Blunder Pemberantasan Korupsi sampai Antarktika
- Prabowo berencana mengampuni koruptor asalkan mengembalikan uang hasil korupsi.
- Pernah berjanji mengejar koruptor sampai ke Antarktika saat masa kampanye pemilihan presiden 2024.
- Rencana yang bertentangan dengan sistem hukum di Indonesia.

Program Tak Jelas Tiga Kementerian Bidang Hukum
- Komisi XIII DPR belum memiliki program dengan kementerian bidang hukum dan HAM.
- Prabowo Subianto dianggap tak memiliki visi soal hukum.
- Menteri HAM Natalius Pigai menambah polemik karena mengusulkan pendirian universitas HAM.

Mengapa Prabowo Belum Menyentuh Polisi dan Jaksa
- Prabowo Subianto tak pernah membicarakan polisi dan jaksa di publik dalam 100 hari pertama.
- Tak ada program khusus untuk kepolisian dan kejakasaan sebagai bagian dari program hukum.
- Yang terjadi, orang dekat Prabowo malah cawe-cawe dalam independensi lembaga hukum.

Yusril Ihza Mahendra: Pengampunan Koruptor Tak Dikenal dalam Istilah Hukum
- Kementerian Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan tengah membenahi struktur organisasi dalam 100 hari kabinet Prabowo.
- Yusril Ihza Mahendra mengutamakn kembalinya kepercayaan publik dalam bidang hukum.
- Ia memastikan pengampunan koruptor bertentangan dengan sistem hukum.

Hukum di Pinggiran Kekuasaan
- Prabowo Subianto tak memprioritaskan reformasi hukum dalam 100 hari kerja kabinetnya.
- Pemisahan Kementerian Hukum dan HAM menjadi tiga kementerian sebagai contoh Prabowo mengutamakan bagi-bagi kekuasaan.
- Institusi penegakan hukum justru banyak masalah.

Presiden yang Tak Paham Hukum
- Program kerja 100 hari kabinet Prabowo Subianto di bidang hukum tak memuaskan.
- Prabowo tak memiliki kemampuan untuk menjawab kegelisahan masyarakat.
- Dia tidak pernah menerbitkan peraturan untuk memperbaiki pemberantasan korupsi.

Mengapa Kepercayaan Investor Rendah dalam 100 Hari Kabinet Prabowo
- Nilai imbal hasil SBN bertenor 10 tahun terus meroket meski inflasi stabil.
- Sejumlah ekonom menilai kebijakan Presiden Prabowo kurang meyakinkan investor asing.
- Ada risiko tambahan dari ketidakpastian ekonomi global.

Mengapa Danantara dan Badan Penerimaan Tak Kunjung Beroperasi
- Peresmian BPI Danantara belum jelas hingga 100 hari kabinet Prabowo.
- Erick Thohir tiba-tiba memasukkan daftar inventarisasi masalah untuk merevisi UU BUMN.
- Banyak aturan yang mesti diubah untuk mendirikan Danantara.

Pemodal Besar di Balik Makan Bergizi Gratis
- Sejumlah pesantren menjadi penyedia makanan proyek makan bergizi gratis.
- Pengusaha seperti Wong Solo Group mengucurkan modal besar untuk dapur makan bergizi gratis.
- Kasus keracunan terjadi karena prosedur operasi standar proyek ini belum andal.

Pengusaha 'Pribumi' di Lingkaran Prabowo
- Haji Isam mendapat pujian Prabowo ketika bertemu dengan pengusaha Jepang.
- Setiawan Ichlas alias Iwan Bomba memperoleh jabatan publik sebagai utusan presiden.
- Prabowo cenderung dekat dengan pengusaha 'lokal' dibanding Jokowi.

Tak Tentu Arah di 100 Hari Pertama Prabowo
- Presiden Prabowo membuat pemerintah berperan sebagai motor pergerakan ekonomi.
- Dalam berbagai kesempatan, Prabowo menyatakan akan memperbesar utang pemerintah.
- Keuangan pemerintah ternyata tidak sekuat yang dibayangkan Prabowo saat kampanye.

Lagu Pop Swasembada Pangan
- Pencapaian swasembada pangan masih jauh panggang dari api.
- Agenda swasembada pangan selalu menggunakan pendekatan top-down.
- Makan bergizi gratis harus diintegrasikan dengan program swasembada pangan.

Program Lingkungan Prabowo: Lain di Panggung Lain di Lapangan
- Dalam berbagai acara, termasuk forum global, Prabowo Subianto mendengungkan komitmen energi bersih.
- Kerja pemerintahan selama 100 hari pertama malah sibuk mengutak-atik rencana baru agar sesuai dengan target Prabowo.
- Klaim-klaim Prabowo bertolak belakang dengan kondisi di dalam negeri yang sarat potensi kerusakan lingkungan.

Karut-Marut Program Lingkungan dan Kehutanan Setelah Berpisah
- Pemisahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menimbulkan kegamangan dalam 100 hari kabinet Prabowo Subianto.
- Struktur organisasi Kementerian Lingkungan Hidup belum sepenuhnya terbentuk membuat izin perdagangan karbon macet.
- Militerisasi pengelolaan hutan melalui Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025.

Pengelolaan Lingkungan Menuju Ekosida
- Dua peristiwa pada awal 2025 menunjukkan praktik militerisme dalam politik agraria dan tata kelola sumber daya alam.
- Sejarah kekerasan di Indonesia menunjukkan teror selalu menyasar masyarakat lokal.
- Gejala ekosida menguat karena perubahan alam bukan hanya fenomena alam, juga campur tangan kekuasaan.

Politik Luar Negeri di Bawah Komandan Prabowo
- Presiden Prabowo Subianto mendominasi kebijakan dan diplomasi politik luar negeri.
- Presiden tak mau didikte dalam mengambil keputusan untuk urusan luar negeri.
- Keputusan yang diambil tanpa kajian matang membuat kegaduhan di dalam negeri dan dunia internasional.

Mengapa Prabowo Menunjuk Sugiono Menjadi Menteri Luar Negeri
- Menteri Luar Negeri Sugiono menjadi alumnus SMA Taruna Nusantara yang direkrut Prabowo Subianto.
- Dia sudah lama mendampingi Prabowo dan turut mendirikan Partai Gerindra.
- Namun, politik luar negeri kini lebih banyak dipegang Presiden daripada Menteri Luar Negeri.

Ke Mana Arah Politik Luar Negeri Indonesia
- Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno menjelaskan prinsip bebas aktif politik luar negeri Indonesia.
- Prinsip bebas aktif juga menjadi alasan Indonesia bergabung dengan BRICS.
- Arif menggambarkan pola koordinasi Kementerian Luar Negeri di bawah Presiden Prabowo Subianto.

Kepemimpinan Luar Negeri Inklusif yang Semu
- Presiden Prabowo Subianto sering spontan melawat ke luar negeri.
- Jadwal dan protokol kegiatannya tidak bisa sepenuhnya dipantau oleh Kementerian Luar Negeri.
- Spontanitas lawatan Prabowo juga mengindikasikan skala prioritas yang tidak jelas.

Dari Manitas Menuju Emilia
- Film Emilia Perez meraih 13 nomine Piala Oscar dalam Academy Awards 2025.
- Film komedi musikal tentang raja narkotik Meksiko yang berubah menjadi perempuan.
- Ada sejumlah kritik terhadap film karya sutradara Prancis ini.

Soal Pagar Laut Tangerang
- Pagar laut Tangerang menunjukkan pembuatnya merasa memiliki sumber daya alam.
- Pagar diciptakan untuk membatasi sebuah wilayah.
- Siniar Bocor Alus sebaiknya diiklankan sehingga menambah pendapatan Tempo.

Jaringan Teroris Pengebom Borobudur
- Arsip Tempo tentang jaringan teroris yang mengebom candi Borobudur pada awal 1980.
- Pesan Shin Tae-yong kepada pemain Tim Sepak Bola Indonesia setelah ia didepan dari kursi pelatih.
- Para tokoh yang dilantik, mendapat penghargaan, dan wafat.

Shin Tae-yong
- Mantan pelatih tim nasional sepak bola, Shin Tae-yong, meninggalkan Indonesia setelah dipecat PSSI.
- Pelatih asal Korea Selatan itu meraih 26 kemenangan selama mengasuh tim Garuda.
- Peringkat Indonesia di FIFA naik 46 tingkat setelah ditangani Shin Tae-yong.

Atiek CB Ketagihan Mendaki Gunung
- Atiek CB kini bermukim di Amerika Serikat, tapi rutin mengunjungi Indonesia.
- Dalam kunjungan terakhir, akhir tahun lalu hingga awal tahun, Atiek mendaki berbagai gunung.
- Atiek CB sukses menaklukkan Gunung Lawu dan Prau, tapi gagal mencapai puncak Gunung Sumbing.

Mancing Happy ala Prilly Latuconsina
- Prilly Latuconsina mengaku sangat mencintai laut.
- Ia antara lain menyalurkan kecintaannya itu dengan memancing dan menyelam.
- Banyak laut yang sudah dijelajahi Prilly Latuconsina untuk memancing.

Terinspirasi Arswendo Atmowiloto
- Sutradara Yandy Laurens meluncurkan film 1 Kakak 7 Ponakan pada Sabtu, 25 Januari 2025.
- Ini film kedua Yandy yang diadaptasi dari karya Arswendo Atmowiloto.
- Tulisan-tulisan Arswendo yang penuh humor juga menjadi inspirasi Yandy dalam berinteraksi sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini