Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dangdut Lucinta Luna jadi perbincangan publik, setelah bukti-bukti dirinya adalah seorang transgender terungkap. Melly Bradley, seorang transgender yang pernah berteman dengan Lucinta Luna mengunggah video saat Lucinta Luna baru saja melakukan operasi penggantian kelamin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak hanya itu, ada juga bukti putusan pengadilan Jakarta Barat yang menetapkan Lucinta Luna mengganti kelamin, dari sebelumnya pria bernama Muhammad Fatah menjadi wanita bernama Ayluna Putri. Belum ada tanggapan resmi dari Lucinta Luna terkait dengan bukti-bukti tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LucintaLuna juga jadi menutup diri di media sosial. Dia menutup semua kolom komentar di unggahan Instagram miliknya. Tentu pemberitaan tersebut membuat LucintaLuna merasa terganggu.
Melly menyarankan jika keluarga sudah melihat ada yang mengalami bias identitas (jenis kelamin) atau seseorang tidak nyaman dengan status jenis kelaminnya, orang tersebut sesegera mungkin harus mendapatkan bantuan. Bantuan tersebut bisa berbagai macam cara. Pertama yaitu bantuan berupa pemeriksaan medis.
"Dicari tahu apa yang membuat dia begitu? Apakah hormonnya? Bahkan ada kasus yang bibit jenis kelamin berbeda yang muncul bersamaan, misalnya dia perempuan tapi ada alat genital laki-laki yang ada di situ juga," ujar Melly Puspita Sari.
Kedua, orang tersebut sebaiknya mendapat bantuan psikolog atau terapi, atau komunitas yang bisa menyadarkan jika menjadi transgender bukanlah hal yang tepat, karena di agama mana pun tidak ada yang membenarkan adanya transgender. Selain itu tentu dukungan dari keluarga juga harus menjadi salah satu yang dirasakan seseorang yang mengalami bias identitas.
Orangtua harus membantu mengembalikan anak yang mengalami bias identitas. "Nggak mudah jadi orangtua. Salah satu yang membuat kita baik dan merasakan 'home', kenyamanan itu salah satunya dengan the miracle of hug, anak dipeluk bukan hanya fisiknya, tapi juga batinnya. Kalau dari keluarga beres, anak mau kemana aja, nyarinya keluarga," tutur wanita yang juga penulis buku The Miracle Of Hug itu.