Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

4 Penyebab Utama Perceraian

Banyak penyebab rumah tangga berantakan dan berujung perceraian. Namun empat penyebab berikut ini dianggap sebagai yang terbesar.

8 September 2016 | 20.25 WIB

Ilustrasi pasangan bertengkar/cekcok. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pasangan bertengkar/cekcok. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada empat hal yang dianggap menjadi penyebab utama kandasnya sebuah bahtera rumah tangga. Empat hal itu adalah 4A, yakni adultery, addiction, abuse, dan agenda

Selain empat masalah yang dianggap "keras" itu, ada penyebab lain yang dinilai lebih "lunak", seperti kebosanan, kurang komunikasi, dan kurang memiliki kesamaan dengan pasangan. Berikut ini empat penyebab terbesar perceraian.

1. Perselingkuhan (adultery)
Meski selalu ditentang dari segi agama, sosial, moral, dan mungkin juga hukum, bahkan dianggap kriminal di beberapa tempat, perselingkuhan selalu saja terjadi. Buat sebuah perkawinan monogami, perselingkuhan memang menjadi masalah yang sangat serius. 

2. Kecanduan (addiction)
Ada bermacam-macam kecanduan, seperti pada minuman beralkohol, narkoba, judi, seks, menonton film porno, dan belanja. Kecanduan tak hanya bersifat fisik, tapi juga psikis. Kebanyakan orang yang memiliki kecanduan tak menyadari bahwa sikap mereka merusak, di luar kontrol, dan menimbulkan masalah dengan pasangan atau orang di sekitar.

3. Kekerasan (abuse)
Kekerasan bisa bersifat fisik, emosional, verbal, atau ekonomi. Kekerasan fisik, seperti memukul, juga sering disebut sebagai kekerasan rumah tangga. Kekerasan emosional bisa berupa cemburu, terlalu mengontrol pasangan, atau tidak memberi perhatian. Kekerasan ekonomi berupa pasangan yang terlalu mengontrol keuangan dan membuat yang lain tidak berdaya serta hidup pun tidak bahagia. Sedangkan kekerasan verbal berupa caci-maki dan kerap berujung pertengkaran.

4. Tidak ada kesepakatan (agenda)
Masing-masing memiliki agenda sendiri sehingga tidak ada kesepakatan, apalagi kalau salah satu pihak tidak mampu menyesuaikan diri. Contohnya, suami ingin mencari pekerjaan baru di kota besar, sedangkan istri lebih ingin pindah ke luar kota tempatnya berasal.

Perceraian sebenarnya bisa dihindari. Cobalah membangun komunikasi yang lebih baik dengan pasangan. Bila jalan masih juga buntu, mintalah bantuan tenaga profesional, bisa juga bantuan dari terapis atau keluarga kedua belah pihak.

MARRIAGE.ABOUT.COM | PIPIT

Artikel lain: 
Terungkap, Inilah 4 Tipe Wanita yang Menakutkan buat Pria
5 Kualitas Wanita yang Membuat Pria Kepincut
6 Makanan yang Harus Dilupakan Setelah Usia 40 Tahun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yayuk Widiyarti

Yayuk Widiyarti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus