Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang memuji kolagen karena manfaatnya dapat meningkatkan kesehatan kulit, rambut, kuku, dan tulang Anda. Namun, ada baiknya mengetahui kemungkinan efek samping suplemen kolagen dan masalah lain sebelum menambahkannya dalam daftar asupan vitamin harian Anda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kolagen adalah protein yang membantu berfungsi sebagai salah satu blok bangunan utama untuk kulit, rambut, otot, tendon, ligamen, dan tulang,” kata dokter kulit bersertifikat Anna Chacon. Dengan mengkonsumsinya dalam bentuk suplemen dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang, mencegah pengeroposan tulang, dan meningkatkan kesehatan sendi. Dan kemudian ada banyak manfaat kecantikan yang diakui juga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk sebagian besar, suplemen kolagen dianggap aman dikonsumsi tanpa efek samping yang serius, kata dokter kulit Stacy Chimento. Namun, bagi sebagian orang, ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Tetapi penting juga untuk mengetahui bahwa kolagen mungkin bukan suplemen "keajaiban" yang dilukiskan banyak orang. Melansir laman Bustle, beberapa ahli kulit memaparkan 10 hal terpenting yang perlu diketahui tentang suplemen kolagen sebelum Anda mengkonsumsinya.
Hal-hal penting tentang suplemen kolagen
1. Kembung
Jika Anda merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi suplemen kolagen, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian. "Beberapa orang mungkin merasa kembung ringan atau berat di perut mereka," kata Chimento. Saat asam lambung tubuh Anda memecah kolagen dalam suplemen, Anda mungkin mengalami angin, mual, atau perasaan berat di perut Anda. Ini akan berlalu dengan relatif cepat, karena ini adalah bagian dari proses pencernaan.
2. Alergi makanan laut atau telur bisa memicu reaksi
Jika Anda memiliki alergi makanan, suplemen kolagen mungkin bukan untuk Anda. "Beberapa dibuat dari makanan laut atau telur, jadi jika pasien memiliki alergi kerang atau telur, ini adalah sesuatu yang harus diwaspadai," kata Chimento. Jika Anda mengalami ruam atau mengalami reaksi alergi ringan setelah mengonsumsi suplemen kolagen, minumlah antihistamin dan konsultasikan dengan ahli alergi. Reaksi alergi yang serius seperti kesulitan bernapas berarti Anda harus pergi ke UGD, secepatnya.
3. Belum tentu vegan
Jika Anda vegetarian atau vegan, penting untuk mengetahui bahwa beberapa kolagen dapat diekstraksi dari ikan seperti cod atau mackerel atau berasal dari selaput kulit telur. Untungnya, ada versi vegan yang berasal dari sumber seperti ganggang, jadi pastikan untuk melihat sumbernya sebelum Anda membeli sekotak suplemen.
4. Bahan yang tidak diketahui lainnya dapat menyebabkan masalah
"Sebelum Anda mengonsumsi suplemen kolagen, penting juga untuk meneliti merek yang Anda beli dan pastikan Anda mengonsumsi sesuatu yang berkualitas," kata dokter kulit Blair Murphy-Rose. Suplemen kolagen diklasifikasikan sebagai suplemen makanan, sehingga tidak diatur oleh FDA, dan itu bisa berarti mengandung bahan yang tidak Anda inginkan. Konsultasikan terlebih dulu dengan dokter sebelum mengkonsumsinya.
5. Konstipasi
Suplemen kolagen berpotensi menyebabkan sembelit atau konstipasi. "Terlalu banyak protein tanpa cukup serat dan cairan dapat menyebabkan sembelit," ujar ahli gizi diet Vanessa Rissetto.
6. Diare
Chimento mengatakan diare terdaftar sebagai salah satu efek samping kolagen yang lebih jarang. Jika sistem pencernaan Anda mengalami kesulitan dalam berurusan dengan suplemen Anda, itu bisa menjadi tanda untuk mengambil lebih sedikit atau berhenti konsumsi sama sekali.
7. Tidak akan langsung menunjukkan hasilnya
Meskipun Anda mungkin ingin mendapatkan rambut yang lebih panjang atau kuku yang lebih kuat setelah mengonsumsi kolagen, Anda pasti tidak akan melihat manfaat apa pun dalam semalam. Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Drugs In Dermatology menemukan bahwa diperlukan waktu hingga 12 minggu untuk suplemen peptida kolagen untuk menunjukkan peningkatan yang mencolok dalam elastisitas dan hidrasi kulit, sehingga dibutuhkan konsistensi dan kesabaran.
Bahkan Anda mungkin tidak melihat perbedaan dalam penampilan atau perasaan Anda, bahkan setelah mengonsumsi kolagen selama beberapa bulan. “Manfaat sebenarnya dari suplementasi kolagen oral tidak jelas dan kurang bukti,” kata dokter kulit Sheilagh Maguiness, menambahkan bahwa banyak penelitian didanai oleh perusahaan dan oleh karena itu mungkin bias.
Jika ingin meningkatkan kualitas dan tekstur kulit terapi topikal berbasis bukti seperti tabir surya dan retinoid topikal mungkin lebih aman dan pilihan yang lebih hemat biaya. Selain itu Anda juga dapat meningkatkan produksi kolagen alami tubuh Anda dengan mengonsumsi nutrisi tertentu. Murphy-Rose menyarankan makan lebih banyak makanan yang mengandung vitamin C, A, tembaga, dan prolin. "Itu akan melengkapi pembentukan kolagen," katanya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.