Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli akan memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di kantornya, Rabu hari ini 19 Agustus 2015. Menteri Rizal berujar, dia hendak mengajak Gubernur Ahok--sapaan Basuki--untuk membahas pengembangan sektor pariwisata di Ibu Kota.
"Kami mengundang Gubernur Ahok untuk berdiskusi di kantor," kata Rizal usai rapat koordinasi di Gedung BPPT, Selasa malam 18 Agustus 2015.
Rizal menjelaskan, rapat tersebut bakal membahas Jakarta sebagai salah satu tujuan wisata dan ibu kota negara yang sering disinggahi wisatawan mancanegara. Rizal menilai selama ini Jakarta belum memiliki fokus nilai jual pariwisata. "Kuliner? Enggak jelas. Bisnis? Atau wisata apa?" Rizal mempertanyakan.
Baca juga:
Daftar Univertas Terbaik: Penyebab IPB Kalahkan UI
Baru Jadi Menteri, Rizal Ramli Ditegur Jokowi: Ini Sebabnya
Rizal berpendapat, Jakarta perlu memfokuskan diri terhadap nilai jual wisata. Jika fokus nilai jual wisata telah ditetapkan, kata dia, Jakarta bisa menggaet wisatawan mancanegara lebih banyak lagi sehingga menambah pendapatan negara. Rizal berujar, ini sesuai dengan rencananya membuat tujuh tempat utama tujuan wisata selain Jakarta di antaranya: Bali dan Kepulauan Riau. "Kami ingin bangun lima sampai tujuh top destination dalam lima tahun," katanya.
Tujuh tempat wisata tersebut akan dipilih berdasarkan kriteria seperti infrastruktur, keunikan dan keindahan daerah, serta lingkungan masyarakat yang bersahabat. Untuk mencapai hal tersebut, Rizal mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Lewat pariwisata kaitannya ke semua sektor. Harus ada bandara, listrik, dan pelabuhan," ujarnya.
DEVY ERNIS
Baca juga:
Tak Cuma JK, Ahok pun Tak Hormat Bendera: Ini Alasannya
Cemas di Depan Jokowi,Ini Hebatnya Si Cantik Pembawa Bendera
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini