Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Ajak Anak Berenang, Awas Tenggelam Kering, Gejala dan Bahayanya

Jangan lengah saat mengajak anak berenang. Lengah sedtik saja anak bisa tenggelam dan meski selamat efeknya panjang.

26 Februari 2018 | 15.31 WIB

Ilustrasi orang tenggelam. bellanaija.com
Perbesar
Ilustrasi orang tenggelam. bellanaija.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kita sedang menghabiskan waktu di kolam renang bersama anak yang masih balita. Telepon berbunyi dan kita menjawabnya dan lengah hanya satu detik. Pada detik berikutnya tubuh anak sudah ada di dalam air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kita pun langsung bereaksi dan mengeluarkan anak dari air dengan jantung berdebar keras. Inilah situasi paling mengerikan bagi orang tua mana pun. Ketika melihat anak mulai bernapas, memuntahkan sedikit air, kemudian berjalan dan berbicara, kita pun merasa lega karena berpikir masalah sudah selesai dan kondisi buah hati baik-baik saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi, benarkah masalah sudah selesai? Hati-hati, bisa jadi anak mengalami tenggelam kering (dry drowning) atau tenggelam sekunder. Kondisi ini sangat serius dan bisa menyebabkan komplikasi, bahkan kematian. Lebih baik pahami tanda-tandanya agar anak bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.

Tenggelam kering terjadi ketika fungsi paru-paru terganggu dan oksigen tak bisa berputar dengan semestinya di dalam paru-paru. Penyebabnya adalah air yang masuk ke organ pernapasan ini. Air masuk ke paru-paru dan secara perlahan, pertukaran udara di paru-paru menjadi lebih buruk, dan bisa menyebabkan kematian bila anak terlambat diberi pertolongan.

Tenggelam kering biasanya terjadi beberapa jam setelah anak tenggelam dan fungsi paru-paru menurun dengan cepat. Menurut British Medical Journal, tenggelam sekunder terjadi antara 2-5 persen dari kasus tenggelam umum. Awalnya dokter berpikir tenggelam kering hanya terjadi di air tawar. Tapi sekarang, dengan teknologi yang lebih baik, diketahui kasus ini juga bisa terjadi di laut.

Semua jenis air bisa merusak paru-paru, yang bisa menyebabkan gangguan pada pertukaran udara dan membuat organ tersebut bengkak. Bila air tertelan balita, paru-paru bisa cedera dan baru kelihatan tandanya beberapa jam atau beberapa hari setelah insiden.

Perhatikan benar-benar gejalanya pada balita karena mereka belum bisa mengungkapkan apa yang dirasakan dengan sempurna, dan bisa saja berujung paru-paru basah atau pneumonia. Seperti dilansir Hello, gejala tenggelam kering pada balita adalah:

*Sangat lelah atau lesu
*Batuk
*Nyeri di dada atau perut
*Sakit kepala *Sulit bernapas
*Gejala seperti flu

YAYUK

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus