Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta agar penghitungan suara Pemilu Serentak 2019 tidak dilakukan di Hotel Borobudur. Mantan Ketua MPR tersebut menilai hotel tersebut menyimpan banyak misteri yang dapat menghasilkan kecurangan.
Baca juga: Amien Rais Sebut Tanda Kekalahan Jokowi Makin Nyata
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Besok perhitungan hasil pemilu jangan pernah di Hotel Borobudur, banyak jin, banyak genderuwo di sana,” ujar Amien usai menghadiri seminar bertajuk Menuju Pemilu Adil dan Berintegritas: Bongkar Carut Marut DPT, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Amin mengatakan dirinya merasa heran mengapa hotel yang terletak di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat itu selalu digunakan untuk penghitungan hasil suara pemilu. Pada pemilu kali ini ia menyarankan agar penghitungan suara dilakukan di kantor KPU atau Gedung DPR.
“Lebih baik di KPU atau di DPR. Sekali-kali jangan di Hotel Borobudur. Saya tahu di sana banyak sekali hacker dan lain-lain. Jadi kita yang sadar, jangan pernah di Borobudur,” katanya.
Sementara itu, komisioner KPU Viryan Azis menyebutkan, bahwa sejak tahun 2014 tabulasi suara dilakukan di kantor KPU. “Saya gak tahu apa yang dimaksud Pak Amin. Tapi rekapitulasi pemilu nasional dilakukan di kantor KPU,” katanya.
Baca juga: Kubu Jokowi: Kami Rindu Amien Rais yang Dulu
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, pada penghitungan rekapitulasi suara Pemilu tahun 2004 dan 2009 dilakukan di Hotel Borobudur. Baru pada tahun 2014, penghitungan dilakukan di Kantor KPU.