Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Alasan Wuling Confero S Pakai Penggerak Roda Belakang

Wuling Confero S mengaplikasikan penggerak roda belakang serupa dengan yang diterapkan pada Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.

12 Oktober 2017 | 09.41 WIB

Wuling Confero S saat media test drive di Pulau Bali, 11-13 Oktober 2017. TEMPO/Wawan Priyanto.
Perbesar
Wuling Confero S saat media test drive di Pulau Bali, 11-13 Oktober 2017. TEMPO/Wawan Priyanto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Wuling Confero S mengaplikasikan penggerak roda belakang serupa dengan yang diterapkan pada Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Sementara rival-rival di segmen ini seperti Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Nissan Grand Livina, serta pendatang baru Mitsubishi Xpander berpenggerak roda depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Product Planning Specialist Wuling Motors Arief Ramadhi mengatakan bahwa penggerak roda belakang lebih bertenaga untuk digunakan di jalanan yang tidak rata. “Tidak semua jalan di Indonesia itu mulus, jadi penggerak roda belakang lebih cocok untuk di Indonesia,” kata Arief di sela-sela acara Wuling Confero S Media Test Drive di Bali, Rabu malam, 11 Oktober 2017.

Baca: Suku Cadang Wuling Diklaim Lebih Murah 20 Persen, Ini Hitungannya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keuntungan penggerak roda belakang lainnya, lanjut dia, traksi roda belakang akan semakin baik saat beban kendaraan penuh. Misalnya, mobil diisi 7-8 penumpang, atau bagasi penuh diisi barang bawaan.

Wuling menggunakan chassis model monokok yang diklaim menjanjikan lebih banyak kenyamanan. Suspensi depan maupun belakang Wuling Confero S sedikit lebih keras, namun hal ini tidak sampai mengurangi kenyamanan penumpang di dalam kabin. Suspensi keras ini justru dimaksudkan untuk menjaga kestabilan mobil pada saat bermanuver dan meminimalisasi risiko body rolling.

Menurut Arief, Wuling Confero S dibekali mesin 1.500 cc berteknologi P-Tec DVVT yang bertenaga serupa dengan kubikasi pada Toyota Avanza. Mesin ini juga diklaim irit bahan bakar. Wuling juga sudah menerapkan teknologi Electronic Power Steering untuk menekan konsumsi bahan bakar. Sayang, Wuling belum merilis hasil pengujian konsumsi bahan bakar di Indonesia. “Boros tidaknya tergantung habit atau gaya mengemudi,” ujarnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus