Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Angkot Ngetem Jadi Salah Satu Penyebab Tanah Abang Semrawut

Setiap hari 110 ribu penumpang keluar masuk Stasiun Tanah Abang dan angkutan umum menunggu di jalan.

7 November 2017 | 15.47 WIB

KCJ Bangun Lahan Parkir di Stasiun Tanah Abang
Perbesar
KCJ Bangun Lahan Parkir di Stasiun Tanah Abang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Jakarta - Angkutan umum yang berhenti sembarangan di kawasan Tanah Abang menjadi salah satu pemicu kemacetan lalu lintas.  Hal itu disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno usai melakukan peninjauan dan mengamati data dari kamera drone.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Kesemrawutan terjadi karena pembangunan jalan, tumpahnya pejalan kaki yang keluar dari Stasiun Tanah Abang, dan banyak angkot yang parkir liar atau ngetem," katanya di Balai Kota Jakarta, Senin 6 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo melakukan reportase ke kawasan Stasiun Tanah Abang pada Selasa, 7 November 2017. Kepala Stasiun Tanah Abang, Cahyono menjelaskan setiap hari penumpang kereta yang keluar masuk dari stasiun bisa mencapai 110.000 orang. Sebagian besar penumpang berasal dari Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang dan Rangkasbitung.

Angkutan umum yang melintas kawasan Tanah Abang adalah bus TransJakarta (rute Pasar Minggu-Tanah Abang, Kebayoran Lama-Tanah Abang), bus kota non TransJakarta dan ratusan angkot berbagai jurusan. Selain itu juga angkutan berupa transportasi online.

Aneka jenis angkutan umum online menunggu ribuan penumpang  yang datang ke stasiun pada pagi hari dan menurunkan penumpang pada sore hari.

“Nomor satu yang bikin macet angkot-angkot yang ngetem," kata salah satu pejalan kaki, Nurul Rizky, 17 tahun. Menurutnya, angkutan umum yang menaikkan dan menurunkan penumpang sembarangan merupakan akar kemacetan kawasan itu.

Seorang petugas Tim Khusus PT PT Kereta Commuter Jabodetabek (PT KCJ) Zanuar juga mengatakan hal senada.

Dia mengatakan, meski jumlah pejalan kaki terlampau banyak, kemacetan lebih disebabkan oleh angkutan umum. "Pejalan kaki yang menyeberang memang bikin berhenti mobil, tapi enggak lama. Yang lebih bikin macet itu angkot ngetem," kata Zanuar.

Namun, hal itu dibantah oleh Yanto, salah satu pengemudi angkutan umum di kawasan Tanah Abang.

"Bukan kami. Kami kan sudah ditertibkan petugas Dishub (Suku Dinas Perhubungan DKI Jakarta)," kata dia.

Yanto mengatakan pejalan kaki menjadi biang kerok kemacetan kawasan Stasiun Tanah Abang. "Soalnya nyeberang sembarangan, jadi mobil-mobil harus berhenti nunggu mereka lewat."

Berdasarkan pantauan Tempo, memang di jalan yang terbentang di samping Stasiun Tanah Abang tersebut tidak tampak angkutan umum yang beramai-ramai menunggu penumpang.

Hanya terlihat satu atau dua angkutan umum yang berhenti mencoba menjaring penumpang. Itu pun tidak lama karena mereka segera diusir oleh petugas Dishub dari depan Stasiun Tanah Abang. Namun setelah tidak ada petugas, angkot itu ngetem kembali.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus