Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan rasa bangganya terhadap karya anak bangsa saat ia bertandang ke Tokyo, Jepang, pada Juli lalu. Anies berkisah, kala itu, dia menemukan kejutan ketika bertamu ke ruang kerja Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya melihat satu suvenir. Asalnya dari Indonesia. Ternyata dari Jakarta," kata Anies saat menghadiri Jakarta Souvenir Design Awards di Jakarta Creative Hub, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu malam 1 Desember 2018.
Anies tak merinci wujud suvenir yang ia ceritakan tersebut. Namun, ia mengatakan, suvenir itu mewujudkan kekhasan Kota Jakarta. Anies menduga, gubernur sebelumnya yang membawa cenderamata itu sampai ke Negeri Sakura.
Sempat berteka teki, Anies mengatakan bukan Djarot Syaiful Hidayat, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, atau Joko Widodo yang berada di balik suvenir itu. "Ternyata itu suvenir dari Pak Fauzi (Fauzi Bowo)," ucapnya ditimpali tawa.
Anies mengatakan suvenir penting menjadi simbol sebuah kota. Benda ini, ujar dia, sederhana. Akan tetapi, bisa membawa nama kota merasuk ke ruang-ruang kota di seluruh dunia.
Anies pun menyebut, kebutuhan suvenir di Jakarta tinggi. Keberadaannya yang berfungsi sebagai buah tangan bukan hanya menambah pendapatan, tapi juga mengukuhkan identitas dan nilai jual sebuah bangsa.
Seperti suvenir Jakarta di Tokyo, Anies yakin benda itu dipajang bukan hanya ditimbang dari fungsi strategis. Melainkan, kata dia, juga memperhatikan sisi estetis.
Anies mendorong anak-anak muda Ibu Kota menciptakan desain-desain suvenir yang menarik. Bila berhasil diwujudkan, keberadaannya bakal menjadi ikon pembawa Jakarta ke kancah internasional.