Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Anies Baswedan Beri Nama Blok Makam Covid-19, Syuhada dan Santo Yosef Arimatea

Dari percakapan dengan keluarga jenazah Covid-19, Anies Baswedan memberi nama blok pemakaman Covid-19 dengan pesan kemuliaan.

13 Agustus 2021 | 11.44 WIB

Blok makam Covid-19 di TPU Rorotan. Instagram/aniesbaswedan
Perbesar
Blok makam Covid-19 di TPU Rorotan. Instagram/aniesbaswedan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan nama Syuhada dan Santo Yosef untuk blok makam Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara.

Untuk blok muslim dinamakan Blok Makam Syuhada, dan untuk blok makam kristen dan katolik diberi nama Blok Santo Yosef dari Arimatea.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Dalam setiap percakapan dengan warga yang mengantarkan anggota keluarga untuk dikuburkan, selalu saya sampaikan pesan penguat. Takziyah itu sesungguhnya memang bermakna menguatkan, menghibur,” tulis Anies dalam keterangan Instagram-nya pada Jumat, 13 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari percakapan dengan keluarga jenazah Covid-19 itulah, Anies memberikan nama blok pemakaman Covid-19 dengan pesan kemuliaan. Nama ini bukan diasosiasikan sebagai korban Covid-19 dan bukan sekadar diberi nomor blok.

Syuhada merupakan kata jamak dari syahid. Sedangkan Santo Yosef (Yusuf) dari Arimatea merupakan tokoh yang menguburkan Yesus Kristus.

“Kini blok makam itu terpampang jelas. Biarkan sanak saudara, anak-cucu yang di masa depan datang untuk berziarah akan menemui nama-nama mulia di tempat peristirahatan terakhir nenek-kakek dan leluhurnya. Barisan makam yang terjadi selama masa pandemi kali ini,” jelas Anies dalam keterangannya.

Blok makam Covid-19 di TPU Rorotan. Instagram/aniesbaswedan

Dalam unggahan yang sama, Anies menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak pernah mengurangi data kematian akibat Covid-19.

“Kematian selama pandemi selalu dilaporkan apa adanya. Baik data kematian covid berdasarkan kriteria dari Kementerian Kesehatan. Maupun, data kematian covid berdasarkan protokol pemakaman covid. Karena menurut WHO semua perlu dicatat dan dilaporkan,” katanya.

Anies Baswedan mengatakan bahwa prinsip penanganan Covid-19 di DKI adalah menggunakan ilmu pengetahuan, menggunakan data yang benar dan akurat, serta transparansi data.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus