Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat menghargai undangan yang sudah dibuat untuk penceramah Felix Siauw. Anies mengatakan undangan ceramah dari Masjid Fatahillah, Balai Kota, terhadap Felix menjadi bagian dari kebebasan berbicara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies menepis suara sebagian kalangan yang meminta Pemerintah DKI tak memberi tempat untuk Felix yang dianggap radikal. Felix Siauw dikaitkan dengan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang terlarang di Indonesia karena mendukung terorisme dan mengancam keutuhan NKRI.
Menurut Anies, semua bisa mendengarkan dan menyaksikan ceramah Felix Siauw. "Dan hari ini orang bisa bicara di mana saja, masuk youtube, bisa didengar. Ini bagian dari sesuatu yang normal," ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu 26 Juni 2019.
Anies juga mengatakan, Korps Pegawai Republik Indonesia (Kopri) tak melakukan kesalahan atau kekeliruan ketika mengundang Felix Siauw. Ia menekankan kepada jajarannya untuk selalu mengikuti peraturan yang ada. "Kami tertib ikuti peraturan, Insya Allah," ujar Anies.
Felix Siauw mengejutkan jemaah dan juga publik yang lebih luas setelah tetap datang menjadi penceramah di kajian bulanan di Masjid Fatahillah, Balai Kota DKI, Rabu siang. "Mungkin kaget, ya, katanya tidak jadi. Saya juga kaget," kata Felix sebelum memberikan ceramahnya.
Penceramah Felix Siauw di Masjid Fatahillah di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juni 2019. ISTIMEWA
Sehari sebelumnya, Pemerintah DKI memang menyatakan telah membatalkan undangan untuk Felix. Pembatalan lewat Kepala Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Provinsi DKI Jakarta Amiruddin setelah undangan yang viral di media sosial itu memicu pro dan kontra.
Salah satu yang mempertanyakan undangan yang ada di Instagram itu adalah akun @azharovich. "Ga salah nih Pemprov DKI kasih panggung dedengkot HTI? Ormas yang sudah dilarang?"
Termasuk mereka yang menolak kehadiran Felix Siauw di Masjid Balai Kota adalah GP Ansor. "Kami menolak adanya kajian di masjid Balai Kota oleh orang yang mendukung khilafah," ujar Ketua GP Ansor Jakarta Selatan Sulton Mu’minah.