Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku senang dengan pernyataan dua cawagub DKI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto, yang akan mengikuti visi gubernur ketika menjabat kursi wagub DKI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertama kali saya mendengar langsung dari mereka (Ahmad Syaikhu dan Agung Tulianto) komitmen akan mengikuti visi gubernur, akan berjalan sesuai arahan gubernur," kata Anies Baswedan di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, 29 November 2018.
Anies Baswedan memaparkan, pertemuannya dengan kedua kader PKS itu terjadi ketika mereka sama-sama diundang dalam acara di stasiun televisi beberapa pekan lalu. Menurut Anies Baswedan, dalam momen itu pertama kalinya dia bertemu Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI telah menyerahkan nama calon wagub DKI kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI. Dua nama itu tetap sama sedari awal, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Meski begitu, ujar Anies Baswedan, keputusan final tetap ditentukan PKS dan Gerindra. Dua partai pengusung ini harus sama-sama menyepakati dua cawagub DKI untuk dibahas namanya oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI. "Kita tunggu saja sampai nama resmi baru saya komentari," ujar Anies Baswedan.
Kursi wagub DKI masih kosong hingga saat ini. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memutuskan mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019. Alhasil, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan seorang diri mengurus Jakarta sejak akhir Agustus 2018.
PKS dan Gerindra tak kunjung menentukan cawagub pengganti Sandiaga Uno. Pembahasan alot hingga dua partai pengusung Anies-Sandi ini sepakat membentuk tim fit and proper test untuk menyeleksi calon wagub DKI. Kedua partai juga setuju kandidatnya berasal dari kader PKS: Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.