Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan selesainya pembangunan Pumpunan Moda CSW-ASEAN. Anies mengunggah belasan foto di akun media sosialnya pada Ahad pagi, 26 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pumpunan Moda CSW-ASEAN merupakan stasiun transit yang mengintegrasikan moda transportasi MRT dan Bus Transjakarta. Sebelumnya, dua moda transportasi tidak terhubung, sehingga menyusahkan penumpang bila ingin berpindah moda dan rute perjalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies menjelaskan halte integrasi CSW-ASEAN ini telah menjalani uji coba sejak beberapa hari lalu.
Anies menjelaskan, warga yang menggunakan Transjakarta dan MRT bisa berpindah antarmoda dari BRT Transjakarta ke MRT Jakarta dengan sangat mudah.
"Tidak perlu naik/turun 100+ anak tangga, tidak perlu transit di Blok M dulu, sangat mempersingkat waktu di jalan," tulis Anies seperti dikutip dari akun Instagramnya.
Menurut Anies, pumpunan moda CSW ini menerapkan konsep intrgrasi. Stasiun MRT @mrtjakarta dan halte BRT @PT_Transjakarta koridor 13 yang tadinya berdiri sendiri-sendiri kini tersambungkan.
Total ada 4 halte BRT dan 1 stasiun MRT yang terkoneksi ke dalam satu pumpunan, sehingga kata Anies, akan menjadikannya sebagai salah satu simpul transit tersibuk di ibu kota.
Menurut Anies, Pumpunan Moda CSW-ASEAN bukan sekadar halte transit, tapi sekaligus menciptakan ruang ketiga baru di ibu kota. "Berpindah antarmoda kini menjadi lebih mulus dan lebih menyenangkan," kata Anies.
Konsep Stasiun CSW dibuat oleh pemenang sayembara desain integrasi Halte CSW dengan Stasiun MRT ASEAN. Nama Cakra Selaras Wahana (CSW) juga diberikan oleh pemenang sayembara tersebut.
Pumpunan Moda CSW dilengkapi dengan eskalator, tempat perbelanjaan, musala, dan toilet. Pembangunan akses transportasi terintegrasi itu memakan biaya Rp 55 miliar. Anggaran itu dihabiskan membangun cakra dan halte baru, serta renovasi halte eksisting.
M JULNIS FIRMANSYAH