Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Antisipasi Banjir, Jakarta Timur Bangun Sumur dan Kuras Saluran Penghubung

Di Kecamatan Cipayung, saluran penghubung Cilangkap dikuras untuk mencegah genangan air dan banjir.

25 September 2020 | 11.39 WIB

Sumur resapan dengan pinggiran beton tertanam di kawasan Tugu Monas, Jum'at, 22 Februari 2019. Selain di kawasan Tugu Monas, sumur ini juga ditanam di seberang pintu Istana Negara dan Gedung Pertamina. TEMPO/ Muhammad Fadhlan
Perbesar
Sumur resapan dengan pinggiran beton tertanam di kawasan Tugu Monas, Jum'at, 22 Februari 2019. Selain di kawasan Tugu Monas, sumur ini juga ditanam di seberang pintu Istana Negara dan Gedung Pertamina. TEMPO/ Muhammad Fadhlan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Jakarta Timur mengantisipasi banjir di musim hujan dengan membuat sumur resapan di Jalan Laksamana, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur pada Kamis, 24 September 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Sumur resapan dibuat oleh petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur. Kepala Satuan Pelaksana Sudin SDA Kecamatan Cipayung, Syarifudin mengatakan targetnya 2.300 sumur resapan di wilayahnya.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami membuat sumur resapan atas dasar arahan dari bapak Wali Kota Jakarta Timur,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang Tempo kutip dari situs timur.jakarta.go.id pada Jumat, 25 September 2020. Ia berharap sumur resapan dapat mengurangi genangan di wilayah Cipayung. 

Sementara itu, di Kecamatan Cipayung, saluran penghubung Cilangkap dikuras untuk mencegah genangan air dan banjir. Pengurasan dikerjakan 15 orang petugas dari Suku Dinas SDA Jakarta Timur. 

Camat Cipayung Fajar Eko Satrio mengatakan saluran sepanjang 100 meter yang dikuras itu berada di kawasan Taman Cempaka Cilangkap. “Dikuras untuk mengambil sedimen lumpur yang sudah tebal, dan mengangkut sampah di saluran," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Instruksi Gubernur DKI Jakarta nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim. Instruksi gubernur meminta agar seluruh Lurah, Camat, Walikota hingga Kepala Dinas untuk mempercepat semua program penanganan banjir. Anies mengingatkan adanya perubahan iklim yang membuat musim hujan diperkirakan terjadi lebih awal dari biasanya.

Instruksi gubernur itu berfokus pada pembangunan sistem deteksi dan peringatan dini serta sistem penanggulangan banjir. Serta arahan untuk memastikan infrastruktur pengendalian banjir yang sudah ada selalu beroperasi dalam kapasitas optimal.

Anies Baswedan juga menginstruksikan pemenuhan kewajiban dan peran serta seluruh komponen masyarakat dalam pengendalian banjir. Termasuk ketersediaan kebutuhan fisik dan melakukan terobosan penyerapan anggaran untuk pengendalian banjir Jakarta.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus