Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bekasi -Pemerintah Kota Bekasi menambah armada Transpatriot menjadi 29 unit. Penambahan ini menyusul adanya bantuan bus berukuran sedang dari Kementerian Perhubungan sebanyak 20 unit yang diterima pada akhir Desember 2018 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Bus bantuan ini akan segera dioperasikan," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Kamis, 3 Januari 2019.
Baca : Bus Transpatriot Sepi Penumpang, Dihalangi Sopir Angkot
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tren jumlah penumpang Transpatriot terus meningkat selama uji coba tanpa dipungut tarif sejak akhir November lalu. Operator angkutan itu, Perusahaan Daerah Mitra Patriot mencatat rata-rata penumpang kini mencapai 30-an sekali jalan, meningkat dari awal-awal dioperasikan hanya sekitar 10-an penumpang sekali trip.
Karena itu, capaian maksimal ini dianggap sudah memenuhi syarat untuk dimulainya pengenaan tarif bus.
Ada dua rute Transpatriot dengan sembilan armada. Diantaranya Termintal Bekasi-Harapan Indah via jalur selatan yaitu Jalan HM Joyo Martono-Cut Meutia-Ahmad Yani-Jenderal Sudiman, dan Jalan Sultan Agung. Adapun rute Harapan Indah-Terminal Bekasi via utara yaitu Jalan Sultan Agung-Jalan Djuanda. Dari dua rute tersebut terdapat 34 halte.
"Kami ingin 20 armada tambahan benar-benar dimanfaatkan," ujar juru bicara PD Mitra Patriot, Iqbal Daut.
Simak juga :
Hari Pertama Transpatriot Beroperasi Sepi Penumpang
Karena itu, pihaknya juga tengah mempertimbangkan penambahan rute untuk melayani masyarakat di luar dua trayek yang sudah ada. Kendati demikian, Iqbal mengakui penambahan trayek mesti dilakukan dengan hati-hati.
Terutama jika jalur Transpatriot yang akan dilewati telah digunakan lebih dahulu oleh Angkot. Sebab, hal itu dapat menimbulkan gesekan dan kecemburuan. "Kajian hari mempertimbangkan aspek yuridis, sosial, dan ekonomi," ujar Iqbal.