Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Atasi Air Limbah di Kali Item, PAL Jaya Lakukan Langkah Ini

Air limbah yang mengalir ke Kali Item berasal dari limbah rumah tangga dan pasar.

14 Februari 2019 | 12.33 WIB

Proses penyedotan limbah di saluran drainase Pasar Serdang, Kemayoran, yang mengalir ke Kali Item dan Kali Sentiong, pada Selasa, 31 Juli 2018. Tempo/Adam Prireza
Perbesar
Proses penyedotan limbah di saluran drainase Pasar Serdang, Kemayoran, yang mengalir ke Kali Item dan Kali Sentiong, pada Selasa, 31 Juli 2018. Tempo/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menunjuk PD PAL Jaya untuk mengolah air limbah yang masuk ke Kali Sentiong atau lebih dikenal Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat. Direktur Utama PD PAL Jaya Subekti mengatakan persoalan Kali Item seperti bau menyengat dan warna kehitaman seharusnya diatasi dengan mengolah sumber polutan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Air limbah sumber polutannya harus diolah," kata Subekti kepada Tempo di kantornya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin, 11 Februari 2019. "Pembenahannya tidak bisa di kali-nya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bau menyengat dari Kali Item pernah tercium hingga lobi Tower 7 Wisma Atlet Kemayoran. Kali Sentiong berlokasi di tengah-tengah di antara Jalan Rd. H. Keneng Mudatsir dan Jalan Sunter Jaya. Kali tersebut memang tercemar limbah rumah tangga dan industri hingga airnya hitam. Bau tak sedap dari kali itu sempat mengganggu para atlet Asian Games 2018.

PD PAL Jaya menyiapkan dua cara percobaan atau pilot project untuk mengolah air limbah yang bersumber dari rumah warga. Dua cara itu, yakni menggunakan skema mini komunal atau sistem intersepter.

Dengan mini komunal, PD PAL Jaya harus memasang pipa di setiap rumah warga di kawasan Kali Item. Selanjutnya ada pemasangan alat bio PAL sebagai pengolah air limbah.

Satu alat bio PAL hanya bisa menampung air limbah dari 5-10 rumah. "Itu kita pasang di gang atau badan jalan. Kita taruh di bawahnya," ujar Asisten Manajer Riset dan Pengembangan PD Pal Jaya Johan Sufandi.

Sementara sistem intersepter, Johan melanjutkan pihaknya tak perlu memasang pipa di rumah-rumah warga. Air limbah yang masuk melalui drainase bakal berujung di instalasi pengolahan air limbah atau IPAL.

Sebagai percobaan pertama, PD PAL Jaya rencananya memasang IPAL di kantor Kecamatan Kemayoran dan rumah pompa Dinas Sumber Daya Air, Jalan Bendungan Jago, Serdang, Jakarta Pusat. "Nanti (air limbah) diolah di situ baru dibuang ke Kali Item," kata Johan.

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus