Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Baliho Prabowo-Gibran Tutup Trotoar di Jakarta, Koalisi Pejalan Kaki: Merampas Hak Tunanetra dan Disabilitas

Koalisi Pejalan Kaki menilai pemasangan baliho kampanye sudah parah dan mengancam nyawa pejalan kaki. Baliho Prabowo-Gibran tutupi trotoar.

15 Januari 2024 | 18.03 WIB

Baliho Prabowo-Gibran di atas trotoar ujung Jalan H.O.S Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat pada Ahad, 14 Januari 2024. TEMPO/Aisyah Amira Wakang.
Perbesar
Baliho Prabowo-Gibran di atas trotoar ujung Jalan H.O.S Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat pada Ahad, 14 Januari 2024. TEMPO/Aisyah Amira Wakang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Pejalan Kaki keluhkan pemasangan alat peraga kampanye di trotoar yang menggangu kenyamanan dan keamanan. Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menyebut kondisinya sudah parah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau bicara angka tingkat keparahan, dari 1 sampai 10 per hari ini sudah 8," katanya ketika dihubungi, Senin, 15 Januari 2024. Ia mencontohkan salah satunya baliho paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka yang dipasang di trotoar dekat Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, pemasangan atribut kampanye di trotoar oleh peserta pemilu menambah konflik baru bagi pejalan kaki. Terlebih mereka yang berkebutuhan khusus, seperti tunanetra atau disabilitas.

"Ruang pejalan kaki ini jadi sasaran empuk bagi mereka (peserta pemilu) yang tidak memiliki rasa simpati dan tanggung jawab," ucapnya. Alfred mengatakan bahwa angka kecelakaan pejalan kaki di Indonesia cukup tinggi.

Dengan adanya pemasangan atribut kampanye di trotoar, ia khawatir angka kecelakaan itu bakal bertambah. Ia menilai akibat pemasangan atribut kampanye di trotoar ini berkenaan dengan nyawa manusia yang terancam.

"Kalau akses jalannya diblok, orang pasti turun ke jalan. Ini berbahaya," ujarnya. Bukan cuma soal nyawa, kata Alfred, trotoar itu bisa dipandang sebagai identitas peradaban kota.

Ia meminta agar peserta pemilu yang masih bandel dengan memasang atribut kampanye di trotoar dan tempat-tempat yang dilarang agar segera bertobat. "Kami prihatin, ternyata semudah itu merampas ruangnya pejalan kaki, terutama tunanetra dan disabilitas," ucap Alfred.

Sebelumnya viral di media sosial baliho pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo-Gibran terpasang di trotoar dan menghalangi pejalan kaki. Dua baliho yang menutup trotoar itu berada di ujung Jalan Cemara dan di Jalan H.O.S Cokroaminoto, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. 

Berdasarkan unggahan video di akun instagram @koalisipejalankaki pada Ahad malam, 14 Januari 2024. Aktivitas para pejalan kaki pun terganggu saat melewati dua area trotoar yang terdapat baliho pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu.

"Berupaya #DekatDenganPejalanKaki, saking deketnya sampai menghalangi akses #TrotoarUntukPejalanKaki. Kebetulan saja pejalan kaki di video bisa akrobat,” tulis akun @koalisipejalankaki pada Ahad malam, 14 Januari 2024.

Novali Panji Nugroho

Lulus dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bergabung dengan Tempo pada September 2023. Kini menulis untuk desk Nasional, mencakup isu seputar politik maupun pertahanan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus