Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Basarnas: Kelanjutan Evakuasi Korban Lion Air Diputuskan Besok

Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi menyebut kelanjutan proses evakuasi korban jatuhnya Lion Air JT 610 akan diputuskan besok siang.

6 November 2018 | 16.55 WIB

Suasana tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Tanjung Pakis, Karawang, Selasa, 6 November 2018. TEMPO/Ryan Dwiky Anggriawan
Perbesar
Suasana tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Tanjung Pakis, Karawang, Selasa, 6 November 2018. TEMPO/Ryan Dwiky Anggriawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Muhammad Syaugi menyampaikan kelanjutan proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 akan diputuskan besok Rabu siang, 7 November 2018.

"Akan dilihat dengan perolehan hari ini (Selasa) dan besok (Rabu) pagi. Lalu siangnya akan dirapatkan kemudian diputuskan. Kami lihat dulu trennya seperti apa," tutur Syaugi di dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Selasa, 6 November 2018, terkait kelanjutan evakuasi jatuhnya Lion Air JT 610.
Baca : Keluarga Korban Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610

Menurut penjelasan yang ia berikan, keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan pencarian akan dilihat dari jumlah temuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Jika semakin bertambah banyak maka proses evakuasi yang kini berpusat di Utara Tanjung Pakis, Karawang, akan dilanjutkan, namun akan dihentikan jika tren menunjukkan hal sebaliknya.

Tim DVI Polri, Basarnas, dan Palang Merah Indonesia (PMI) mengidentifikasi kantong jenazah yang tiba di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin, 5 November 2018. Sebanyak 17 kantong jenazah dibawa Basarnas dari perairan utara Karawang, lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami akan terus berusaha maksimal untuk mencari saudara-saudara kita yang masih belum ditemukan," katanya dengan tegas.

Sementara untuk pencarian "Cockpit Voice Recorder" (CVR) hingga Selasa ini belum membuahkan hasil karena terkendala sinyal ping yang sulit dideteksi.

Tim pencari gabungan yang diperkuat dengan ratusan penyelam dan wahana "Remote Operating Vehicle" (ROV) belum bisa menemukan salah satu bagian kotak hitam itu meski sudah memiliki fokus area penyisiran.
Simak juga :
Ini Jumlah Warga DKI Diundang Anies Ikut Uji Coba MRT Jakarta Januari-Februari

"Sinyalnya itu sudah sangat lemah, tapi kami perkirakan ada di sisi Barat Daya, di sekitar serpihan badan pesawat Lion Air JT 610. Selain itu lumpur di dasar laut sangat menghambat, ketebalan lumpur bisa mencapai 1,5 meter," demikian Syaugi.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus