Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Banyak warga mengeluhkan proses pembangunan kembali atau revitalisasi trotoar di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, yang menimbulkan polusi udara dan suara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Lumayan bising sekali suara mesin-mesinnya terutama saat proses pengerjaannya di malam hari," kata Haris salah seorang warga Cikini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Haris, polusi tidak hanya dari bersumber suara tetapi juga udara.
"Debunya kan pasti berterbangan kalau pas ada pembongkaran. Malah kadang orang-orang yang lewat di dekat situ mesti menutup hidung dengan tangan. Memang harusnya ada yang sediakan masker untuk orang-orang yang lewat," tambahnya.
Senada dengan Haris, Ira yang bekerja di salah satu restoran Menteng Huis mengeluhkan jalur pejalan kaki yang semakin sempit.
"Karena trotoarnya ditutup jadi harus jalan kaki di jalan raya. Sebenarnya agak takut keserempet kendaraan sih, tapi ya gimana lagi. Untungya kendaraan juga nggak bisa ngebut di sini karena jalurnya sempit," ujar Ira.
Baca juga : Setelah Sudirman - Thamrin, DKI akan Tata Trotoar di 10 Titik Ini
Ia berharap pembangunan kembali trotoar di jalur tersebut tidak mengalami hambatan sehingga dapat selesai secepatnya.
Proyek revitalisasi trotoar sejauh 10 kilometer dari kawasan Cikini dan Kramat Raya ini berlangsung sejak Juni silam dan direncanakan selesai pada Desember tahun ini. Trotoar yang sebelumnya hanya memiliki lebar maksimal tiga meter akan diperlebar menjadi sekira empat sampai tujuh meter