Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Pemerintah Kabupaten Bogor kemarin mulai menguji coba pembelajaran secara tatap muka di 170 sekolah.
Uji coba pembelajaran secara tatap muka ini rencananya digelar hingga 10 April 2021.
Pemerintah DKI Jakarta masih mengkaji rencana membuka pembelajaran secara tatap muka di sekolah.
BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor kemarin mulai menguji coba pembelajaran secara tatap muka di 170 sekolah, dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Uji coba ini rencananya digelar hingga 10 April 2021.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan uji coba ini tidak diikuti oleh semua siswa dari masing-masing sekolah. “Jadi, sekolah tetap menyediakan sistem pembelajaran online,” katanya, kemarin. Sebab, siswa yang bisa mengikuti uji coba harus mendapat izin dari orang tua. Sedangkan mereka yang tidak mendapat izin, tetap mengikuti pembelajaran jarak jauh.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Atis Tardiana, mengatakan awalnya ada 232 sekolah yang mengajukan diri untuk mengikuti uji coba. Namun, setelah diverifikasi oleh Dinas Pendidikan, hanya 171 sekolah yang lolos. “Belakangan, satu sekolah jenjang madrasah tsanawiyah mengundurkan diri,” katanya. “Jadi, hanya 170 sekolah yang bisa uji coba.”
Sekolah-sekolah yang menjalani uji coba itu, kata Atis, terdiri atas 29 SD, 24 madrasah ibtidaiah, 28 SMP, 18 madrasah tsanawiyah, 7 madrasah aliah, serta masing-masing 32 SMA dan SMK. “Mereka yang menjalani uji coba wajib mematuhi segala aturan protokol kesehatan,” kata dia. “Jika ada peserta uji coba yang positif Covid-19, pembelajaran secara tatap muka langsung kami stop dan dikembalikan ke pembelajaran jarak jauh.”
Salsabila, siswi SMA Negeri 2 Cibinong yang mengikuti uji coba, menyatakan senang bisa bertemu kembali dengan teman-teman sekolahnya. “Setidaknya bisa ketemu teman dan guru secara langsung,” kata Salsabila. Sebelumnya, interaksi di antara mereka hanya bisa dilakukan secara virtual.
Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SMAN 2 Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 15 Maret 2021. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Kepala SMA Negeri 2 Cibinong Elis Nurhayati mengatakan persiapan untuk pembelajaran secara tatap muka sebenarnya sudah dilakukan sejak awal tahun. Namun, karena angka kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor meningkat, rencana uji coba diundur. Rencana uji coba itu kemudian dimatangkan lagi setelah pemerintah pusat memberikan lampu hijau. “Izin untuk uji coba sebetulnya 8 Maret lalu, namun kami sepakat untuk memulainya hari ini,” ujar Elis, kemarin.
Menurut Elis, hanya siswa yang mendapat izin dari orang tua yang bisa mengikuti uji coba pembelajaran secara tatap muka. Sedangkan mereka yang tidak mendapat izin, tetap belajar di rumah secara online.
Untuk mengantisipasi penularan Covid-19 di sekolah, kata Elis, setiap kelas dibatasi kapasitasnya hanya 50 persen. Jadi, jaga jarak fisik bisa dijalankan sesuai dengan aturan. “Setiap kelas hanya diisi 18 siswa,” katanya. “Waktu pembelajaran juga dibatasi hanya 120 menit atau dua jam pembelajaran.”
Sementara itu, di Jakarta, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menyatakan masih mengkaji rencana pelaksanaan pembelajaran secara tatap muka di sekolah. Pemerintah masih mempertimbangkan berbagai faktor untuk memastikan siswa-siswa tetap terlindungi dari ancaman wabah.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta sebenarnya sudah melakukan kajian sejak akhir tahun lalu untuk membuka sekolah. Bahkan surat edaran yang memuat syarat yang harus dipenuhi sekolah untuk menggelar pembelajaran secara tatap muka juga sudah disebar. Namun pemerintah belum berani mengambil keputusan karena jumlah kasus Covid-19 di Ibu Kota belum stabil. “Sekolah menjadi perhatian kita bersama. Apakah nanti di tahun ajaran baru akan dibuka secara bertahap atau belum, masih kita proses. Ini perlu waktu, masih lama,” ujar Riza.
Riza memahami keinginan sebagian besar siswa yang ingin segera belajar di sekolah. Namun, dia mengingatkan bahwa kesehatan tetap menjadi prioritas utama.
INGE KLARA | M.A. MURTADHO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo