Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bukan kali pertama Laskar Merah Putih DKI Jakarta mendapat hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada era gubernur terdahulu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, organisasi kemasyarakatan ini juga menerima dana hibah kemudian dilanjutkan era Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga Uno (Anies-Sandi).
Komandan Laskar Merah Putih DKI Jakarta Agus Salim mengatakan, pengurus melipatkandakan peserta pelatihan bela negara untuk anggota baru sebanyak 500 orang setelah ada kenaikan hibah lima kali lipat dibandingkan 2017. Tahun-tahun sebelumnya, anggota baru 100 orang.
"Kegiatan itu seminar, outbond, dan itu adanya di Puncak (Bogor) selama dua hari dua malam," kata Agus ketika dihubungi Tempo pada Kamis, 23 November 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies-Sandi mematok Rp 1,7 triliun dana hibah dalam Rancangan APBD 2018 untuk berbagai komunitas dan ormas. Calon penerima hibah, selain Laskar Merah Putih, antara lain Bamus Betawi sebesar Rp 5 miliar, Resimen Mahasiswa DKI Jakarta Rp 1 miliar, dan sembilan majelis taklim yang totalnya Rp 175 juta.
Agus Salim menjelaskan, dana hibah tersebut masuk dalam pos Badan Kesatuan, Bangsa, dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta. Sejatinya, Laskar Merah Putih mengajukan proposal Rp 3 miliar lebih untuk 2018. Namun, yang diajukan oleh Anies-Sandi dalam Rancangan APBD 2018 sebesar Rp 500 juta.
Dana hibah Rp 500 juta dari Anies-Sandi, menurut dia, paling banyak dialokasikan untuk pelatihan anggota baru. Biaya per peserta untuk acara di vila daerah Puncak tersebut Rp 400 ribu. "Tahun depan tambah peminatnya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini