Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar pound sterling turun setelah Inggris memutuskan keluar Uni Eropa atau dikenal dengan Brexit.
Hal ini membuat harga produk, terutama produk impor, di negara itu menjadi lebih mahal. Perusahaan HP (Hewlett Packard) pun menaikkan harga produknya. Demikian juga OnePlus yang telah menaikkan harga OnePlus mulai 20 hingga 329 pound sterling.
"Seperti yang Anda akan sadari, kita melihat melemahnya mata uang pound sterling yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap nilai tukar dolar Amerika Serikat selama beberapa minggu terakhir," tulis HP dalam surat elektronik yang ditujukan kepada partnernya, seperti dilansir GSM Arena.
"Dalam rangka mempertahankan pendekatan yang berkelanjutan dan konsisten untuk operasi kami di Inggris dan Irlandia, kami telah mengambil keputusan membuat beberapa penyesuaian strategi harga untuk channel distribusi kami," ujarnya.
Dalam surat elektronik tersebut, HP juga mengatakan, mulai 1 Agustus mendatang, perusahaan tersebut menerapkan penyesuaian sekitar 10 persen di seluruh portofolio HP Personal System.
Hal ini berlaku untuk semua produk komersial/bisnis HP di kategori HP Personal System (PC/laptop, value technology, dan solusi mobilitas). "Seperti biasa, Anda dapat dengan bebas menentukan harga jual kembali kepada pelanggan Anda," ucap HP.
Banyak perusahaan lain yang cenderung mengikuti langkah HP tersebut. Brexit telah menyebabkan pound sterling turun di titik terendahnya dalam 30 tahun terakhir.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini