Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jaundice merupakan penyakit kuning sering dialami bayi yang abru lahir. Penyakit ini disebabkan obstruksi atau sumbatan dalam saluran pembuangan bilirubin Bayi yang mengalami jaundice bagian kulit dan matanya terlihat menguning.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
3 Mitos Seputar Bayi Kuning pada Bayi Baru Lahir
Waspadai Tanda Bahaya Bayi setelah Lahir, Cek Warna Kulit
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar 60 persen bayi mengalami jaundice 2-3 hari setelah lahir sampai 7-14 hari kemudian. Dokter spesialis anak di Rumah Sakit Budhi Jaya Asti Praborini, mengatakan dua jaundice yang sering ditemukan pada bayi adalah breast milk jaundice dan breastfeeding jaundice.
“Dibedakan antara breastfeeding jaundice dengan breast milk jaundice. Kalau breastfeeding jaundice biasanya harus dirawat segera, sedangkan kalau breastmilk jaundice biasanya anak jadi kuning, tetapi bayinya tetap senang-senang aja,” kata Asti Praborini, di Jakarta Pusat, Minggu 12 Agustus 2018.
Breastfeeding jaundice disebabkan oleh cara memberi ASI (air susu ibu) yang salah atau karena anak tidak mendapatkan asupan susu yang mencukupi. Bila anak terkena breastfeeding jaundice, sebaiknya dibawa ke dokter untuk melakukan konsultasi. Biasanya bayi harus melewati terapi bila menderita breastfeeding jaundice.
Artikel lain:
Selain Nutrisi, Menyusui Berdampak Positif untuk Psikologis Bayi
Ingin Bayi Sehat dengan ASI, Pahami Dulu Seni Menyusui
Sedangkan breast milk jaundice biasanya hilang dengan sendirinya setelah 3-4 bulan. “Asal buang air besar warnanya tetap kuning itu tidak kenapa-kenapa. Kalau tidak kuning baru harus di cek. Namun, tetap harus memberikan ASI walaupun memang seram terkadang melihat anak menjadi kuning,” ujar Asti Praborini. Jika mengalami breast milk jaundice, asalkan bayi tetap mendapat makanan dan nutrisi yang cukup, ibu tidak perlu khawatir.