Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Arsip

Buntut Pengeroyokan di Sukolilo Pati, Pengusaha Rental Mobil Mengaku Kendaraan Kerap Digadai Penyewa

Kasus pengeroyokan di Sukolilo Pati membuka berbagai masalah para pengusaha rental mobil dalam berhadapan dengan penyewa kendaraan.

24 Juni 2024 | 12.07 WIB

Satreskrim Polresta Pati menggelar olah TKP di lokasi amuk massa yang menewaskan bos rental mobil di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. POLRESTA PATI
Perbesar
Satreskrim Polresta Pati menggelar olah TKP di lokasi amuk massa yang menewaskan bos rental mobil di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. POLRESTA PATI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Imbas kasus pengeroyokan bos rental mobil asal Jakarta yang tewas di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, para pengusaha rental mobil mengaku kerap mendapatkan masalah. Arif Isnadi, pemilik MyGarasi Rentcar Jakarta sekaligus Founder Buser Rentcar Nasional (BRN), komunitas rental mobil Indonesia, mengungkap bahwa dalam menjalankan bisnisnya, dia menemui berbagai kendala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Arif mengatakan, tak sedikit pengusaha rental mobil yang menghadapi intimidasi, tekanan, dan risiko kehilangan kendaraan, terutama di daerah-daerah yang dianggap sebagai zona merah penggelapan. "Sebenarnya kami memang dari pengusaha rental sudah sering mengalami tekanan dan intimidasi, tapi baru saat ini ada korban jiwa," kata Arif kepada Tempo melalui sambungan telepon pada Ahad, 23 Juni 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut pemilik rental yang sudah beroperasi sejak 24 tahun lalu itu, lepas kunci merupakan jasa yang paling banyak berkasus. Bahkan, hingga berujung pada penggelapan mobil rental. "Kasus ini tidak hanya terjadi di Pak Burhanis, di kami juga banyak, setiap minggu ada kasus, yang baru terjadi ada di Solo."

Dia pun mengaku sering menjemput mobil yang tak kunjung dikembalikan oleh penyewa. Sama seperti Burhanis, Arif menjelaskan bahwa memang kebanyakan pengusaha rental mobil melacak keberadaan unit yang hilang melalui Global Positioning System atau GPS.

Seringkali, pengusaha rental turun langsung ke lapangan untuk menjemput mobil yang bermasalah. Apabila menemui kendala, lanjut Arif, mereka baru melapor ke kepolisian setempat. "Kami minta pendampingan polisi setelah negosiasi kami di sana gagal," ujarnya.

Selain lepas kunci, sistem penyewaan mobil dengan pengemudi, kata Arif, juga kerap bermasalah. Ada saja yang berkasus berdasarkan pengalamannya di bisnis ini. "Banyak juga cerita mobil supirnya dibius, dirampok atau dikriminalisasi, dan mobilnya dibawa kabur," ucapnya.

Sejalan dengan Arif, Ikmilul Bilal, pengusaha rental mobil asal Surabaya juga mengaku pernah kehilangan 3 unit kendaraan. Dia mengatakan, 3 mobil yang disewakan pernah digelapkan. Pada April tahun ini, mobil tersebut justru digadai.

"Kalau saya pengalamannya mobil pernah digadaikan oleh salah satu customer kepercayaan, tiga unit Innova Reborn sekaligus," kata Ikmilul kepada Tempo, Ahad, 23 Juni. Namun, dia menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian dan mobil tersebut akhirnya kembali.

Atas banyaknya kasus bermasalah ini, para pemilik rental mobil akhirnya memperketat standar operasional prosedur (SOP) masing-masing sebagai bentuk antisipasi. Mulai dari persyaratan lepas kunci yang ketat dengan mengecek kelengkapan data penyewa, berkoordinasi dengan kepolisian setempat bila menemukan kendala, hingga mewaspadai zona rawan penggelapan kendaraan.

Intan Setiawanty

Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2023. Alumni Program Studi Sastra Prancis Universitas Indonesia ini menulis berita hiburan, khususnya musik dan selebritas, pendidikan, dan hukum kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus